Ibu dan Anak Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

By Alsabrina, Minggu, 5 Maret 2023 | 15:03 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang (dok. Kompas.com/M RISYAL HIDAYAT)

NOVA.id - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang menyisakan banyak duka.

Pihak terkait masih terus mencari korban tewas akibat kebakaran.

Pada Sabtu (4/3/2023) pagi, relawan PMI menemukan jenazah ibu dan anak yang tewas berpelukan.

Petugas PMI menemukan ibu dan anak ini di salah satu ruangan rumah yang hangus terbakar.

Petugas berhasil mengevakuasi dan membawa jenazah keduanya dengan mobil ambulans menuju rumah sakit Polri Sukamto Kramat Jati.

Sebelumnya, petugas kesulitan untuk melakukan proses evakuasi karena banyak warga yang ingin melihat kejadian dari dekat.

Kini, jenazah ibu dan anak yang tewas berpelukan tersebut dibawa ke RS Polri untuk dilakukan otopsi.

Tim SAR gabungan masih terus melakukan proses pencarian para korban yang diduga masih ada tertimbun di reruntuhan.

Musa, relawan dari Salamaid menduga masih ada beberapa korban yang tertimpa reruntuhan bangunan imbas kebakaran.

"Diduga masih ada yang tertimpa reruntuhan. Makanya harus pakai alat berat untuk evakuasinya sekarang," kata dia.

Musa mengatakan, banyaknya warga yang mendekati lokasi kebakaran juga menjadi kendala tim gabungan.

"Karena kan ruang gerak kita jadi terbatas dengan banyaknya warga di sekitar lokasi," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta, Jumat (03/03/23) malam.

Dalam rekaman video yang viral di media sosial terlihat kobaran api dengan asap hitam pekat menjunjung tinggi ke angkasa.

Suara ledakan pun terdengar.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun," ujar seseorang dalam video tersebut sambil berlari menyelamatkan diri.

Kesaksian warga juga menyebutkan bahwa terdengar suara ledakan dan disertai bau bensin menyengat.

Banyak warga yang kesulitan menyelamatkan diri karena api telah merembet ke perumahan padat penduduk.

Sehingga, saat berusaha menyelamatkan diri, banyak warga yang berbondong-bondong keluar dari rumah dan terjadi keriuhan.

Bahkan, tak sedikit juga orang yang kehilangan sanak keluarganya. (*)