Sementara itu, pengamat pendidikan sekaligus pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI), Satria Dharma menanggapi, pelaksanaan wisuda TK-SMA seharusnya tidak membebani para orang tua murid.
Satria menambahkan, komite sekolah serta kepala sekolah hanya boleh menggelar wisuda apabila para orang tua murid menyatakan mampu dan bersedia.
“Sekolah tidak boleh memaksakan program wisuda tersebut karena memang memberatkan orangtua,” terangnya.
Di samping itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengatakan tak mempermasalahkan wisuda untuk TK-SMA selama itu tidak memberatkan para orang tua.
“Asalkan tidak keberatan tidak memberatkan orang tua, anak-anak senang tidak apa-apa. Itu kan momen sekali seumur hidup ya,” tutur Gibran dikutip dari Kompas.com.
Di kota Solo sendiri, Gibran mengungkapkan belum ada laporan terkait masalah tersebut.
Namun, jika ada orang tua di Solo yang keberatan mengenai acara wisuda TK-SMA, Gibran meminta orang tua untuk melapor padanya.
Terkait fenomena wisuda TK-SMA, gimana, nih, menurut Sahabat NOVA? (*)