NOVA.id - Harga beras mahal yang melejit bikin banyak masyarakat menjerit.
Sahabat NOVA bisa jadi juga salah satunya.
Apalagi jika selain dikonsumsi pribadi, kita memiliki usaha dengan menu utama nasi.
Bisa bikin pusing tujuh keliling.
Memang berapa harga beras 1 Kg hari ini?
Dikutip dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, harga beras 1 Kg saat ini kisaran Rp14.000 sampai Rp19.000.
Data ini diambil per tanggal 20 Februari 2024 pukul 03.00 WIB.
Harga beras ini jika dibandingkan di tanggal yang sama pada tahun lalu, cukup mengalami kenaikan tajam.
Pada 20 Februari 2023, harga beras 1 Kg masih berkisar Rp11.000 sampai Rp15.000. Anda bisa cek harga di hargapangan.id
Lantas apa penyebab harga beras mahal?
Apakah benar harga beras naik karena bansos?
Baca Juga: Harga Beras Mahal, Ini Cara Cek Bantuan Beras 10 Kg untuk Siapa Saja
Menanggapi hal ini, Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengungkapkan alasan kenapa harga beras naik.
Whisnu menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor.
1.Faktor cuaca yang tidak menentu.
2.Biaya produksi.
Whisnu menegaskan penyebab harga beras mahal bukan karena faktor pembagian bansos yang masif jelang pemilu.
“Bila terjadi kenaikan harga beras di beberapa daerah, itu disebabkan beberapa faktor seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, keterbatasan lahan dan air, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras," ujar Whisnu dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/2/2024).
"Namun terkait hal tersebut sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi oleh kementerian/lembaga terkait," sambungnya.
Whisnu menjelaskan, pihaknya tengah berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras.
Ia dan tim juga terus melakukan monitoring terkait ketersediaan dan pendistribusian beras.
"Kegiatan yang dilakukan berupa monitoring di tingkat hulu, yaitu dengan memastikan tidak adanya kendala bagi petani beras dalam memproduksi hasil sawahnya, juga hingga monitoring di tingkat hillir agar tidak terjadi simpul-simpul yang dapat menghambat kelancaran jalur distribusi sampai ke konsumen," kata Whisnu.
Sementara itu, Whisnu menegaskan polisi juga akan mengecek tempat penyimpanan atau gudang beras.
Hal ini karena Polri ingin memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan beras.
Sehingga pihaknya bisa memastikan bahwa stok atau ketersediaan beras masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya penimbunan beras atau tindakan lain yang dilakukan oleh oknum spekulan," jelasnya. (*)