Artinya, tarif untuk penumpang mampu bisa mencapai Rp10.000 -Rp15.000.
Namun, Kementerian Perhubungan masih menimbang-nimbang data apa yang akan menjadi dasar pembeda antarpenumpang, data Kementerian Dalam Negeri atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Sementara itu, diketahui selama 2023 ada sebanyak 331.894.721 penumpang menggunalan KRL di seluruh wilayah operasional KAI Commuter.
Menurut Asdo, jumlah tersebut hampir menyamai jumlah penumpang pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19 sebanyak 336.274.343 orang.
"Volume penumpang di tahun 2019 di mana kondisi normal sebanyak 336.274.343 kemudian di tahun 2020, 2021 ada pandemi COVID-19. Kemudian di tahun 2022 aktivitas mulai ada pelonggaran mulai ada peningkatan jumlah, yaitu 242.666.167. Kemudian di tahun 2023 ini hampir menyamai tahun 2019," terangnya.
Adapun rincian jumlah penumpang 331.894.721 orang di 2023 tersebut terdiri atas Commuter Line Jabodetabek 290.890.677 orang, Commuter Line Yogyakarta 6.453.099, dan Commuter Line Merak 3.617.478 orang.
KAI Commuter juga mencatat pada 2023, volume transit di Stasiun Manggarai tertinggi mencapai 204.489 orang pada 31 Desember 2023 yang biasanya rata-rata volume transit sebanyak 160.000 orang.
Sementara, di Stasiun Tanah Abang tercatat 153.271 orang pada 30 Desember 2023. Adapun, untuk rekor transit tertinggi terjadi pada 1 Januari 2024 di Stasiun Manggarai menyentuh angka 230.867 orang dan di Stasiun Tanah Abang 155.003 orang.
Berikutnya, berdasarkan data pengguna dari Januari-Desember 2023 di stasiun keberangkatan, KAI Commuter mencatat Stasiun Bogor sebagai stasiun keberangkatan tertinggi yakni 15.308.206 orang diikuti Stasiun Tanah Abang dengan 15.087.697 orang.
Sedangkan, untuk stasiun tujuan terbanyak, yakni Stasiun Bogor dengan jumlah 15.533.253 orang dan Stasiun Tanah Abang sebanyak 14.871.253 orang. (*)