Tabloidnova.com - Meski polisi sudah menetapkan Agus Tai Hamdani sebagai tersangka, publik tampaknya tidak sepenuhnya percaya pembunuh Angeline hanya satu orang.
Karena itu, polisi diminta mengungkap kemungkinan tersangka lain dan tidak hanya berhenti pada pemeriksaan terhadap Agus, pembantu di rumah Margareith.
Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Merdeka Sirait, pembunuh Angeline diduga bersekongkol.
Tidak mungkin hanya Agus yang melakukan. "Saya yakin ini kasus ini adalah sebuah persekongkolan jahat," tegas Sirait.
Margareith diduga terlibat dalam persengkongkolan tersebut. "Pasti ada aktor lain, pasti ada itu," yakinnya.
Untuk itu, polisi harus mampu mengungkap kasus tersebut secara tuntas. "Artinya, ketika Margareith dilepas karena belum ada alat bukti, ia dapat dipanggil kembali karena masih dalam proses penyelidikan," tegas Sirait.
Baca: Sungguh Keji! Selain Membunuh, Agus Akui Perkosa Angeline
Ia juga mempertanyakan, bagaimana mungkin para penghuni tidak mengetahui keberadaan jenazah Angeline yang terkubur di sekeliling rumah tersebut.Sedangkan ia sendiri saat berkunjung ke lokasi rumah tersebut sempat mencium bau busuk. "Inilah yang harus dijadikan perhatian dari kepolisian," terang dia.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar juga menilai kasus pembunuhan siswa kelas II SDN 12 Sanur yang diselidiki Polda Bali dan Polresta Denpasar penuh dengan kejanggalan.
Menurut Siti Sapurah, Pendamping hukum P2TP2A Kota Denpasar, kejanggalan yang ada sudah ia cium sehari pasca-pelaporan Angeline menghilang.
Padahal, menurut hasil penyelidikan P2TP2A, petugas kepolisian sudah diberitahu jika Angeline kemungkinan besar sudah meninggal dan dikubur di sekitar rumah ibu angkatnya.
"Kita sejak awal sudah mewawancarai semua penghuni rumah ibu angkat Angeline. Kesimpulan kami Angeline dibunuh dan sudah dikubur di sekitar rumah. Saya sudah sampaikan sejak lama, tapi kenapa tidak ada tindakan sigap dari kepolisian. Apalagi dengan jarak beberapa minggu saja bisa mengetahui bekas galian, nah kalau dicari saat saya melapor apa gundukan tanahnya lebih terlihat jelas?" cetusnya.
Tribun Bali