Restu Anggraini: Desainer Lokal Butuh Dukungan Masyarakat Indonesia

By nova.id, Jumat, 13 Maret 2015 | 09:26 WIB
Restu Anggraini Desainer Lokal Butuh Dukungan Masyarakat Indonesia (nova.id)

TabloidNova.com - Rasanya sulit menghitung dengan jari, berapa jumlah insan kreatif Indonesia yang mampu menunjukkan karyanya ke luar negeri. Perancang busana mungkin merupakan salah satu profesi yang memungkinkan untuk menampilkan kemampuan Indonesia di kancah dunia.

Tetapi mengapa desainer Restu Anggraini mengatakan desainer lokal perlu dukungan mental dari masyarakat Indonesia?

Restu Anggraini adalah desainer di balik label ETU by Restu Anggraini yang akan tampil di Mercedes-Benz Fashion Week Tokyo 2015 pada 17 Maret 2015. Restu akan bertolak ke Jepang sebagai generasi muda Indonesia yang beruntung memerkenalkan koleksi busana hijabnya di sana.

Restu Anggraini bersama desainer Toton Januar diundang oleh Japan Fashion Week Foundation. ETU adalah salah satu label yang bernaung di bawah program Indonesia Fashion Forward generasi ke-3. Program ini memang mengupayakan agar desainer Indonesia mampu menembus seleksi ketat untuk tampil di ajang mode berkelas internasional.

Meskipun gembira dengan hasil jerih payah dan pencapaiannya, Restu ternyata punya ungkapan lain selama menjadi seorang desainer, seperti yang ia katakan pada TabloidNova.com.

"Alhamdulillah bersyukur karena mimpi saya perlahan bisa terwujud. Tapi, sebenarnya ini bukan perjalanan mudah. Untuk menjadi desainer yang punya cita-cita go international harus melewati banyak hal, salah satunya ialah under estimate dari masyarakat Indonesia sendiri," paparnya, saat konferensi pers ETU by Restu Anggraini Goes to Mercedes Benz Fashion Week Tokyo 2015 di Locanda Cafe, Sudirman, Jakarta, Kamis (12/3).

Sikap under estimate tersebut dirasakan oleh Restu semenjak ia mulai meniti karirnya. Menurutnya, produk dan merek asli Indonesia sebenarnya layak diperhitungkan kualitasnya dan bisa disejajarkan dengan merek luar negeri. Namun, anggapan negatif justru kerap terlontar dari masyakarat yang tidak percaya akan kemampuan para perancang busana dan mau mendukung langkah mereka.

Karena itu Restu mengatakan, desainer lokal perlu dukungan mental dari masyarakat Indonesia. Atau, siapapun yang berkeinginan menjajaki karier secara global.

"Pasar luar menyambut positif produk berkualitas asal Indonesia. Harapannya, semua punya kesempatan menjajal pasar global dan sama-sama membantu meningkatkan perekonomian Indonesia," tambah Diajeng Lestari, CEO HijUp, yang turut hadir saat itu.

Ridho Nugroho