TabloidNova.com - Secara garis besar, koleksi busana terbagi atas koleksi siap pakai (ready to wear), semi-couture, dan couture, yang berasal dari Perancis. Walau banyak eksplorasi dan eksperimen di sana-sini, toh, busana siap pakai tetap saja menjadi sebuah koleksi yang mampu merambah banyak segmen pasar.
Ada istilah "from runway to realway" yang lima tahun belakangan dikampanyekan para kritikus mode tanah air. Sekali lagi, bukan soal berapa harga yang harus ditebus untuk memiliki sehelai busana, atau apa merek yang terpasang di bagian belakang kerah sebuah busana.
Boleh dibilang, istilah tersebut menyangkut bagaimana seorang perancang busana membuat karyanya, apa tujuan utamanya, serta bagaimana dia memisahkan antara kepentingan visualisasi di atas panggung dan di luar runway.
Ada pula ungkapan yang mengatakan bahwa perancang busana yang cerdas adalah yang tahu bagaimana memberi proporsi seimbang antara idealisme rancangan dan kebutuhan serta tren pasar yang sedang berkembang. Dengan catatan, jika ia memang bermaksud mendedikasikan karyanya untuk dikenakan masyarakat luas, bukan hanya sekadar ditampilkan dalam peragaan busana semata.
Miranda Mazuki, desainer muda berusia 21 tahun yang baru saja menggelar peragaan busana perdananya kemarin menuturkan persepsinya. Menurutnya, koleksi busana siap pakai dekat dengan selera pasar. Mungkin alasan ini pula yang berada di balik koleksinya yang bertajuk Comfortable Solitude.