Salfrida N. Ramadhan: Pahami Perbedaan Sulam dengan Bordir

By nova.id, Kamis, 5 Februari 2015 | 07:55 WIB
Salfrida N (nova.id)

Tabloidnova.com - Pencinta seni terutama kreasi menghias di atas selembar kain pasti sudah tak asing mendengar istilah sulam dan bordir. Sebagian berpikiran sulam berarti bordir, begitu pun sebaliknya. Namun ternyata persepsi ini dibantah oleh Salfrida N. Ramadhan K.H, Ketua Komunitas Pecinta Sulam yang mengatakan bahwa sulam berbeda dengan bordir.

Lantas, apa perbedaan sulam dan bordir? Menurut perempuan yang pernah bekerja di Departemen Luar Negeri tersebut, masyarakat banyak salah kaprah perihal pengertian sulam dan bordir. Bordir sendiri berasal dari bahasa Perancis, Boudoir. Walau penampakannya persis atau hampir menyerupai, Salfrida tidak sependapat bila sulam disamaartikan dengan bordir.

"Pahami bahwa sulam adalah hiasan yang dibuat di atas kain menggunakan jarum jahit dan benang dengan tangan, sedangkan bordir menggunakan mesin. Biasanya ada mesin bordir, tapi tidak ada mesin sulam," ujar Salfrida saat ditemui Tabloidnova.com di acara Pameran Pesona Kriya Sulam, Museum Tekstil, Kamis (5/1).

Sulam umumnya mengaplikasikan tusuk jelujur, tusuk kelim, tusuk rantai, dan tusuk silang. Khusus untuk benang dan kain, yang dipakai saat menyulam pun berbeda, mulai dari wol, linen, sutra, katun, rayon dan sebagainya.

Beberapa jenis hasil sulam di antaranya adalah sulam datar yang umum diaplikasikan di permukaan kain, lalu sulam terawang atau kerrawang yang berlubang-lubang dan terdapat di pinggiran kebaya atau taplak meja. Ada juga sulam timbul alias sulaman yang membingkai gelombang sesuai lekuk motif atau gambar.

"Banyak orang masih mengira bahwa waktu menyulam itu sebentar dan tidak butuh ketelitian serta kreasi. Walau sebenarnya mudah, sulam yang menggunakan tangan tetap berbeda dengan bordir yang diproduksi lewat mesin seperti kebanyakan sekarang ini," tutup Salfrida.

Ridho Nugroho

Foto-foto: Daniel Supriyono, Xiongdimachine