Tabloidnova.com - Sebuah penelitian menunjukkan, bayi yang kurang tidur malam hari memiliki kecenderungan lebih rewel di siang hari, sementara bayi yang mendapat tidur cukup pulas cenderung lebih gembira.
Lantas, berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan buah hati Anda? Meski setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, namun rata-rata bayi yang baru dilahirkan membutuhkan 16 - 17 jam waktu tidur per hari. Sementara ketika menginjak usia 6 bulan, jam tidurnya menyusut menjadi 13 - 14 jam per hari.
Masalahnya, tak semua bayi dapat dengan mudah tertidur pulas. Justru, orangtua sering kewalahan mendapati kebiasaan Sang Bayi bangun tengah malam dan sulit untuk menidurkannya kembali. Hal ini disebabkan bayi yang baru lahir belum memiliki pola bangun dan tidur yang sesuai dengan orangtua.
Lantas, bagaimana trik agar bayi tidur lelap? Ada beberapa ketentuan yang harus dijalankan untuk menenangkan bayi sebelum tidur. Ikuti 5 tahap yang dikenal dengan istilah "Cardinal Rules" ini!
1. Selalu tempatkan buah hati di tempat tidur dalam keadaan bangun. Bila buah hati terlihat sudah hampir tertidur ketika ia masih menyusu, hentikan proses menyusui atau beri gelitikan kecil hingga ia terbangun.
2. Selalu ucapkan kalimat pengantar tidur ketika menyimpan buah hati di tempat tidur. Apabila disampaikan secara berkala, pada akhirnya akan terbentuk pola bahwa ia merasa harus segera tidur setiap kalimat tersebut disampaikan.
3. Tenangkan buah hati sebelum tidur dengan cara yang sama. Hal ini juga bertujuan untuk membentuk pola yang membuat buah hati merasa harus segera tidur.
4. Jika Anda mendekati buah hati untuk menenangkannya kembali karena ia belum tidur, hindari menggendongnya.
5. Jangan ubah posisi atau kondisi kamar. Dalam artian, biarkan lampu tetap seperti saat ia sebelum tidur, begitu pula penempatan barang-barang di dalam kamar, karena hal ini akan menyulitkan buah hati untuk tidur kembali ketika sewaktu-waktu ia tertidur di malam hari.
Namun ingat, selain menguasai trik agar bayi tidur lelap ini, kunci utamanya adalah kesabaran. Pasalnya, sebuah kebiasaan bisa tercipta apabila Anda melakukannya berulang-ulang secara konsisten, bukan?
Annelis Brilian/berbagai sumber