Aturan Memberikan Gizi pada Anak Melalui MPASI

By nova.id, Selasa, 16 Desember 2014 | 06:26 WIB
Aturan Memberikan Gizi pada Anak Melalui MPASI (nova.id)

Aturan Memberikan Gizi pada Anak Melalui MPASI (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Dimulai dari MPASIDi usia 0-6 bulan daya tahan tubuh bayi terjaga melalui pemberian ASI eksklusif. Bayi yang mendapat ASI eksklusif umumnya jarang sakit, seperti batuk, pilek, atau penyakit langganan anak lainnya. Ini terjadi karena komposisi ASI sangat sempurna sesuai kondisi tubuh bayi.

Selanjutnya di atas 6 bulan, orangtua mulai bisa memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Ada beberapa alasan kenapa makanan pendamping ASI (MPASI) harus diberikan kepada anak. Me­nu­rut dr. Wiyarni Pambudi, Sp. A., dokter spesialis anak dari BJ Specialist Medical Center, di antaranya untuk membantu menyiapkan saluran cerna bayi, untuk kesiapan oromotorik (alat gerak mulut) bayi, serta untuk kebutuhan gizi yang akan membuatnya sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

"Secara alami memang ada peralihan makanan dari yang tadinya cair lalu mulai membelajarkan bayi mendapat makanan padat. Saat sudah berusia satu tahun, baru ia mendapatkan makanan seperti orang dewasa atau layaknya makanan keluarga," jelas ibu dua anak ini.

Nah, bagaimana memberikan gizi secara ideal melalui MPASI pada anak di atas usia 6 bulan?

Kesiapan MakanBayi usia enam bulan ke atas, membutuhkan makanan yang mengandung sumber karbohidrat (beras, jagung, ubi, atau pasta), protein dari lemak dan hewan (ikan, unggas, telur), protein dan lemak dari tumbuhan (kacang-kacangan, tahu, tempe), serta serat dan vitamin mineral yang bisa ditemukan pada sayur dan buah.

"Ke­empat jenis kandungan tersebut bisa diberikan bertahap alias tidak harus langsung diberikan di hari pertama bayi mulai mendapatkan makanan," ujar Wiyarni. Selain bertahap, ia pun menambahkan bahwa pemberian MPASI sebaiknya bervariasi hingga bayi bisa merasakan dan mengeksplorasi lebih banyak.

Selain itu, takarannya pun harus disesuaikan. "Karena anak usia 6 bulan itu kan juga masih belajar makan makanan padat, jadi porsinya bisa disesuaikan."

Semakin bertambahnya usia, jumlah porsi makanan bisa ditambah karena kebutuhannya pun akan selalu bertambah. Ia mengatakan, kebutuhan makanan pada bayi usia 6 bulan adalah sekitar 100 ml. "Pada bayi usia 6 - 8 bulan, anak akan membutuhkan makanan sebanyak 100 - 125 ml. Pada usia 8 - 10 bulan, kebutuhannya meningkat menjadi 175 - 200 ml, dan di atas 10 bulan mencapai 250 ml."

Namun masalahnya, pemberian MPASI memang tak selalu mudah diterima setiap anak. Maka sebaiknya dimulai dengan pemberian secara bertahap. Dalam artian, di awal mengonsumsi sebaiknya diberikan menu yang berbeda dalam sehari, misalnya satu kali makanan padat, satu kali makanan ringan yaitu berupa buah yang dilumatkan atau sari buah, kemudian sari kacang.

"Pada usia 8 - 10 bulan, bisa ditambah hingga 2 kali makan. Ketika usianya di atas itu, berikan makan 4 kali, begitu juga dengan makanan ringan yang bisa diberikan hingga 3 kali dalam sehari."

Tak hanya perlu diberikan secara berkala, masalah tekstur pun harus disesuaikan dengan kemampuan anak memproses makanan. Wiyarni menjelaskan, pada usia 6 - 8 bulan anak bisa mulai diberi tekstur makanan yang lumat, lembut, tapi tidak encer. Tandanya, sendok dibalik makanan tidak akan tumpah.

"Kemudian pada usia 8 - 10 bulan anak sudah bisa menerima menu berupa bubur yang disaring. Teksturnya sudah ada, tapi lebih kasar. Nasi tim bisa dikonsumsi mulai usia 10 bulan, sementara di atas satu tahun, ia sudah makan nasi sesuai menu keluarga."

Noverita K. Waldan