TabloidNova.com - Ada sebuah kelakar yang berbunyi, "Di balik perempuan sukses, ada laki-laki stres". Apa iya, hal ini pasti terjadi?
Tak perlu khawatir, karena tentu saja ungkapan itu tak selalu benar. Buktinya, banyak, kok, perempuan yang memilih untuk berkarier dan hubungan rumah tangganya tetap harmonis. Banyak pula laki-laki yang tak merasa tertekan melihat kesuksesan istri. Malah, Sang Suami malah bangga dan semakin bersemangat mengembangkan karier pribadinya.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture Indonesia, perusahaan global yang bergerak di bidang konsultan manajemen dan teknologi, mengungkap rahasia sukses di kantor dan di rumah yang ia pegang selama ini.
"Kunci perempuan sukses di dunia kerja, pertama adalah lakukan yang terbaik dalam semua aktivitas, selalu berpikir positif, dan bekerja dengan passion. Agar sukses di kantor dan sukses di rumah? Kita harus punya support system yang baik," urainya tentang rahasia sukses di kantor dan di rumah.
Yang dimaksud dengan support system, lanjut Neneng, adalah dukungan dari keluarga, yaitu anak, suami, dan keluarga besar. Dengan adanya dukungan, diharapkan keluarga bisa mengerti aktivitas alias pekerjaan yang akan dilakukan.
Sebagai contoh, saat Anda ada keperluan bekerja di luar jam kantor, sampaikan kepada anggota keluarga. "Kita harus bilang kapan mau pergi. Di sinilah support system akan sangat membantu. Misal, anak akan mengerti dan pasangan bisa menggantikan Anda dulu."
Itu pula yang akan Anda lakukan bila pasangan tiba-tiba harus melakukan aktivitas kantornya. Selain itu, support system juga termasuk dari keluarga seperti saudara lain atau orangtua. "Jadi kalau Anda dan suami sama-sama ada keperluan mendesak, anak yang masih kecil bisa dititip dulu ke saudara atau orangtua," Neneng memberi saran.
Lantas, bagaimana cara membangun support system yang baik serta bisa sukses di kantor dan di rumah? Kuncinya, bila ingin berkarier saat berumah tangga, bicarakan sebelum menikah! Ini tips dari Neneng.
Pertama, Anda harus memiliki tekad yang kuat terlebih dahulu dan pikirkan matang-matang keputusan tersebut. "Misal Anda ingin berkarier usai menikah, secara pribadi harus yakin dan mantap dulu. Mau ke mana nanti? Apa yang diinginkan? Jangan bilang Terserah, deh... tapi dalam hati ingin bekerja dan kesal jika tak diizinkan. Kalau yang terjadi seperti ini, kan, berarti yang salah diri sendiri," urainya.
Kedua, ujar Neneng, bila sudah mantap ingin berkarier saat berumah tangga, lakukan diskusi dengan pasangan sebelum menikah. "Bilang bahwa setelah menikah, Anda mau bekerja, mau berkarier. Pastikan, apakah pasangan mau menerimanya?" ujar Neneng. Jangan sampai, perbincangan malah dilakukan saat Anda sudah menjalani biduk rumah tangga.
Ketiga, saat pasangan telah menjawab boleh atau tidak, selanjutnya keputusan ada di tangan Anda. "Misal pasangan tak mengizinkan, maka keputusannya ada di tangan Anda. Akan bagaimana? Bisa menerimanya atau tidak?" tambahnya. Tentu, tak ada keputusan yang lebih baik atau lebih buruk. Terpenting, keputusan itu yang terbaik untuk Anda dan pasangan.
Annelis Brilian