Wajib Tahu, 6 Kriteria Anda Bisa Dijerat Kasus Penelantaran Anak

By nova.id, Kamis, 18 Juni 2015 | 08:14 WIB
Wajib Tahu 6 Kriteria Anda Bisa Dijerat Kasus Penelantaran Anak (nova.id)

Wajib Tahu 6 Kriteria Anda Bisa Dijerat Kasus Penelantaran Anak (nova.id)

"Ketahui ciri-ciri Anda sudah melakukan penelantaran anak. (Foto: Dailymail.co.uk) "

Dalam UU 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga memang disebutkan sanksi orangtua yang menelantarkan anak. Dan undang-undang bukan sekadar macan kertas. Sudah banyak orangtua yang dipenjara karena menelantarkan anaknya.

Contoh, Syarial asal Kota Solok, Sumatra. Pria ini diganjar hukuman 1,5 tahun karena terbukti menelantarkan 4 anaknya yang masih kecil selama 3 tahun. Pria ini kabur begitu saja dari rumah meninggalkan istri dan 4 anaknya tanpa memberi nafkah lahir  dan batin kepada istrinya.

Baca: Teman Margriet: "Angeline Tak Dirawat, Binatang Peliharaan Sangat Diperhatikan"

Untuk penelantaran Balita, kriteria sebagai berikut:

1. Yatim piatu atau tidak dipelihara, ditinggalkan oleh orangtuanya pada orang lain, di tempat umum, rumah sakit, dan sebagainya.2. Tidak pernah atau tidak cukup memberi ASI dan/atau susu tambahan/pengganti3. Memberi makanan pokok yang tidak mencukupi4. Menitipkan atau meninggalkan anak sendirian sehingga  menimbulkan ketelantaran.5. Apabila sakit tidak mempunyai akses kesehatan modern (dibawa ke Puskesmas dan lain-lain)6. Mengalami eksploitasi

Sementara untuk anak yang ditelantarkan, kriterianya lebih banyak lagi. Salah satunya yang harus Anda ketahui adalah, tidak menyekolahkan anak sampai tamat SMP bisa dijerat dengan pasal penelantaran anak. Begitu juga bila Anda memberi makan kurang dari 2 kali sehari, tidak membawa ke dokter ketika sakit, serta bila anak tak memiliki pakaian kurang dari 4 stel. 

Baca: Ini 4 Penyangkalan Ibu Angkat Atas Tuduhan Terkait Kasus Angeline

Bisa jadi, banyak hal yang kita lakukan termasuk pada kasus penelantaran anak. Mulai sekarang, jangan sampai terjerumus ke sel tahanan hanya gara-gara lalai dalam pengasuhan anak.

Sukrisna/Dari berbagai sumber