Tabloidnova.com - Menganggap rekreasi adalah kebutuhan yang penting untuk keluarganya, Irfan Hakim (39), mengaku cukup sering mengajak istri dan keempat anaknya berlibur.
Selain menyesuaikan dengan waktu dirinya bekerja, ia juga melihat jadwal libur anak-anaknya yang telah bersekolah. "Dulu kami menghindari liburan di saat orang-orang libur. Pasti di mana-mana akan penuh. Tapi, kalau sekarang mau enggak mau mengikuti jadwal libur sekolah anak," kata Irfan yang tak menentukan durasi tertentu untuk liburan.
"Lihat waktu yang pas aja. Pernah cuma 2 hari ke Lombok, tapi meski singkat ya dinikmati aja. Kalau bujet, bisa royal, tapi juga ada saatnya dihemat-hemat. Pokoknya jangan mengada-ada."
Yang pasti, menurut presenter kelahiran Bandung ini, destinasi wisata keluarga menurut Irfan harus ada nilai edukasinya.
"Misalnya, pernah saya sekeluarga ke Bogor naik kereta (KRL). Didrop supir di stasiun Jatinegara, lalu saya, anak-anak, istri antri tiket, nunggu gerbong datang, cari tempat duduk, dari penumpang sepi jadi rame. Anak kehimpit, keringetan, malah si bungsu sampai nangis. Tapi, dari situ ada pengalaman baru untuk anak."
Sebab, setiba di Bogor, Irfan memberi pemahaman soal rasa syukur soal kenyamanan yang mereka dapatkan selama ini. "Mereka jadi bersyukur karena kalau di mobil suka berebut tempat duduk. Nah, setelah naik kereta mereka mengalami berhimpitan, keringetan, berdiri. Jadi dari situ anak-anak menyadari lewat pengalaman tadi banyak orang tidak seberuntung mereka. Hal itu menempel di kepala mereka."
Setiap berlibur, Irfan juga jarang membawa pengasuh anak. Karena itu, semua anaknya ia ajarkan untuk mandiri. Baik untuk menyiapkan hingga membawa barang bawaan mereka sendiri. "Anak-anak ikut packing barang-barangnya sendiri. Untuk makan dan minum di tujuan wisata, juga terbiasa sendiri. Mereka diajari tanggung jawab. Misalnya, ada baju renang yang ketinggalan, ya, itu konsekuensinya sendiri," ungkap Irfan yang lebih doyan gaya liburan ala backpacker bersama keluarganya.
Paling seru, menurutnya, ketika melakukan perjalanan ke Singapura dan Malaysia. Irfan dan istrinya, Della Sabrina Indah Putri, berbagi tugas mengasuh putra-putri mereka.
Namun, di luar negeri pun pada setiap proses yang dilewati, ia tetap memberi wawasan baru pada anak-anaknya. "Mereka ikut antre di bagian imigrasi. Dari Singapura ke Malaysia, kan, pakai bus. Jadi, diajari pas di perbatasan dua negara, harus sigap. Ada pemeriksaan. Akhirnya mereka cepat-cepat dan ikut lari mengejar bus."
Bagi Irfan, liburan tak melulu mesti serba nyaman. "Kenyamanan yang kami temui sehari-hari alhamdulillah sudah dirasakan. Tapi, ketika di luar rumah pengalamannya harus lebih banyak. Kami menganggapnya seru walau mungkin ada orang yang menilai, kok, tega membiarkan anak-anak keringetan, bawa barang sendiri. Tapi, tu justru tanggung jawab buat mereka. Itu pendidikan yang saya terapkan. Jadi, liburan tidak sekadar perjalanan yang menghabiskan uang. Kalau tanpa unsur pelajaran di dalamnya sayang aja," kata Irfan yang selalu mengusahakan konsumsi air putih tetap tercukupi selama berlibur, "Selain baju ganti, ini bawaan wajib supaya enggak dehidrasi."
Selanjutnya, meski ia disibukkan dengan kegiatan sebagai pemandu acara di layar kaca, Irfan berharap bisa umrah bersama istri dan keempat anaknya. "Destinasi berikut inginnya umrah. Kalau anak-anak, sebenarnya mau di rumah atau pergi, yang penting ketemu ayahnya. Aku ke ATM mereka mau ikut, ke tukang cukur rambut harus ikut. Karena mereka enggak mau melewatkan momen sama ayahnya, he he he. Apalagi saat liburan itu pasti ditunggu-tunggu banget sama mereka."
Sri Isnaeni, Reinis Kumampung, Ade Ryani