Mau Coba Terapkan Reverse Psychology Saat Marahi Anak? Ini Caranya

By nova.id, Jumat, 8 Mei 2015 | 09:53 WIB
Mau Coba Terapkan Reverse Psychology Saat Marahi Anak Ini Caranya (nova.id)

Tabloidnova.com - Banyak cara bijak marahi anak yang bisa dicoba. Namun, memang tak semua metode dapat dilakukan secara pukul rata pada setiap anak.

Terkait cara bijak marahi anak, salah satu teori pola asuh menyarankan alih-alih memarahi anak, orangtua lebih baik menerapkan metode reverse psychology dalam mendisiplinkan anaknya. Contohnya, saat anak menolak membereskan mainannya.

"Daripada memerintah terus-menerus dengan mengatakan, Ayo, Nak, mainannya dirapikan dan dibersihkan! Kamu dengar omongan Mama, enggak, sih? Orangtua sebaiknya mengatakan, Ya sudahlah, Mama sudah capek nyuruh. Main saja terus sampai nanti malam," ujar Ari Pratiwi, S.Psi., M.Psi.

Apakah metode reverse psychology dalam mendisiplinkan anak dapat diaplikasikan oleh semua orangtua?

Menurut Ari, pendekatan reverse psychology semacam ini akan memberikan efek seperti, "Terusik karena 'menang' dengan mudah, padahal anak sebenarnya hanya suka berargumentasi."

Maka dalam hal ini, Ari tidak sepenuhnya setuju dengan metode reverse psychology dalam mendisiplinkan anak. Pasalnya, reverse psychology tidak bisa dilakukan pada semua anak.

"Tidak semua anak 'mempan' diberi pendekatan ini. Biasanya, pendekatan reverse psychology bisa dilakukan pada anak yang membangkang, anak dengan ego yang tinggi, atau anak yang tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan."

Akan tetapi, anak yang memiliki kepribadian sensitif serta halus, pendekatan reverse psychology justru bisa menimbulkan kesan lain. "Misalnya, sedih karena tidak diterima orangtua."

Anda pun harus ingat bahwa orangtua yang ingin menggunakan reverse psychology sebaiknya tetap dalam keadaan sadar dan tenang, dengan intonasi yang "dingin dan acuh". "Bukan ikut-ikutan emosi dengan intonasi tinggi," tegasnya.

Soca Husein