Komunikasi yang lancar memiliki peranan penting dalam menjaga keharmonisan keluarga. Namun terkadang berbagai hambatan, seperti tidak berada di tempat yang sama atau berbagai kesibukan masing-masing anggota keluarga, membuat komunikasi "mampet". Banyak sekali contoh kasus, terutama dalam masyarakat urban, keluarga tinggal dalam satu rumah tetapi hanya secara fisik. Tiada interaksi dan komunikasi intens di dalamnya.
Padahal, banyak manfaat yang bisa didapat dari komunikasi yang lancar dalam keluarga. Berkomunikasi berarti anggota keluarga bebas mengungkapkan perasaan, berdiskusi, berdebat dan sebagainya. Dengan begitu anggota keluarga belajar mengenai problem solving dan kemampuan mengendalikan tekanan dengan cara yang sehat. Semakin tinggi komunikasi yang terbuka dalam keluarga juga dapat meningkatkan rasa saling memiliki, perasaan nyaman dan menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Tidak perlu menunggu ada masalah untuk bisa berkomunikasi. Misalnya, saat menonton televisi bersama atau percakapan ringan di sela-sela makan malam. Bahkan, ketika berkumpul menemani Si Kecil bermain, sambil menyeruput secangkir teh, bisa menjadi saat-saat yang tepat bertukar kabar.
P.S. I LOVE YOU
Hal yang seringkali menjadi penghalang komunikasi dalam keluarga adalah banyak orang sulit mengungkapkan perasaan mereka. Nah, salah satu medium yang efektif mengatasinya adalah melalui pesan tertulis.
Padahal menulis pesan bisa menjadi langkah awal menjaga kedekatan antar anggota keluarga. Tak dipungkiri, ada hal-hal yang sulit diungkapkan ketika bertatap muka justru menjadi lebih mudah ketika diutarakan melalui tulisan. Misalnya, ungkapan kebahagiaan, ucapan terima kasih dan sebagainya.
Contohnya, anak yang ingin sekali ditemani bermain oleh ayahnya. Selama ini sang anak tak berani mengungkapkan langsung. Meski tinggal serumah, hampir tak ada waktu untuk bertegur sapa apalagi menemani bermain. Melalui surat, kekecewaan dan harapan sang anak terhadap ayahnya bisa terungkap. Ayahnya pun jadi tahu apa yang sebenarnya dirasakan sang anak dan bagaimana kemudian ia harus mencari solusinya.
"Ayah, aku tahu ayah sibuk sekali bekerja. Tetapi, bolehkan aku meminta waktumu sebentar? Aku kangen bermain bersama ayah, seperti teman-temanku yang lain. Maaf selama ini aku tidak berani bicara langsung. Aku sangat takut mengganggu ayah."
Lantas jika perasaan sudah tertuang lewat tulisan, saatnya menciptakan momen untuk duduk bersama dan gunakan surat untuk mengawali kebersaman dalam keluarga dengan saling membaca pesan-pesan tersebut. Jauhkan sejenak gadget Anda dan sediakan waktu setidaknya 15 menit sehari untuk ngobrol. Keterbukaan yang ditandai dengan derai tangis dan tawa di antara anggota keluarga dapat membangkitkan energi positif.
Dengan keterbukaan, kedekatan psikologis antar anggota keluarga dapat tercapai dan kehangatan keluarga pun menjadi momen indah yang selalu dapat dirasakan