Pusing Punya Ibu "Matre" (1)

By nova.id, Selasa, 8 Desember 2009 | 19:12 WIB
Pusing Punya Ibu Matre 1 (nova.id)

Ibu Rieny yang baik,Saya gadis 30 tahun, tamatan SMU. Bukannya saya tidak bisa masuk sekolah favorit, Bu. Saya lulus peringkat pertama saat SMP, sehingga mendapat undangan sekolah di ibu kota kabupaten. Tetapi, ayah saya kolot, dan menurut beliau, anak perempuan tak perlu sekolah jauh-jauh, toh nantinya juga menikah dan mengurus rumah tangga. Jadilah saya hanya beredar di seantero kampung.Dalam perkembangannya, keluarga saya menjadi terlalu membeda-bedakan keempat anaknya. Menurut ibu, anak yang bisa memberi ke orang tua adalah anak yang berbakti. Lha, saya cuma tamatan sekolah desa, sudah amat beruntung bisa menjadi guru honor di SD Negeri di kampung kami. Berapa sih gaji saya untuk bisa membantu ibu? Lagipula, keluarga kami bukanlah keluarga kekurangan.Tak jarang, akibat masalah sepele, kami bisa bertengkar. Ibu sering "menyanyi": "Sudah tak menyumbang untuk keperluan rumah, malas pula. Padahal, saya juga bantu-bantu kerja, kok. Kesal saya, Bu. Dan ayah pun cuma mendiamkan saja apa yang terjadi.Bu, ibu saya sepertinya senang kalau melihat anak-anaknya tidak akur. Apakah ada ibu lain yang seaneh ibu saya? Kenapa kok, bisa begitu ya, Bu?Sekarang, ada seorang ibu pemilik sebuah TK meminta saya meng­gantikannya sebagai guru sekaligus pengelola TK Islam itu, Hanya saja, terlalu banyak komentar negatif ibu yang sudah bikin pusing saya. Dari mulai gaji yang makin kecil, jodoh yang makin jauh, dan kesia-siaan yang saya lakukan, karena lebih bagus mengajar SD ketimbang TK.Saya bingung, di satu sisi saya ingin beribadah guna mendapat pahala dengan mendidik anak-anak beragama sejak dini, tapi di sisi lain saya pun butuh penghasilan yang memadai.Bisakah saya menghidupi sekolah dengan hanya mengandalkan uang sekolah anak-anak? Bagaimana cara saya memulai memegang tampuk Kepala TK? Bagaimana kalau para guru tidak mau mendukung saya? Bagaimana cara agar saya tidak terlalu terpengaruh oleh hawa negatif yang selalu dihembuskan ibu saya? Saya terimakah TK Islam itu, Bu? Menurut Ibu, beranikah saya menerima tantangan ini ? Terima kasih.

C - Somewhere