Baru Satu Tahun Sudah Pindah Kerja, Wajar Enggak Sih?

By nova.id, Jumat, 30 Mei 2014 | 01:13 WIB
Baru setahun sudah pindah kerja lagi. Sebetulnya wajar atau tidak? (BBC.co.uk)

NOVA.id - Para pekerja muda saat ini, atau generasi milenial, dikenal tidak terlalu setia pada satu perusahaan atau tempat kerja.

Baru satu tahun sudah pindah kerja ke perusahaan lain.

Mereka ini lalu disebut sebagai job hopper atau kutu loncat, alias orang yang suka pindah-pindah pekerjaan.

Idealnya, berapa lama sih kita harus menetap di satu perusahaan?

Baca Juga: Fakta Menarik dari LinkedIn: Usai Idulfitri, Banyak Orang Indonesia Ingin Pindah Kerja

Jika terlalu sering pindah kerja, apa anggapan calon pemberi kerja di tempat yang baru?

Menurut para pakar sumber daya manusia, berapa lama waktu ideal untuk bekerja di satu perusahaan tergantung bagaimana latar belakang Anda.

Menurut mereka, idealnya Anda menetap setidaknya satu tahun, khususnya jika ini merupakan pekerjaan pertama Anda.

"Untuk pekerjaan profesional pertama, kecuali pekerjaan itu merugikan atau menuntut Anda melakukan sesuatu yang ilegal, dan Anda ingin memasukkannya ke CV, Anda harus bertahan selama setahun atau sampai Anda menemukan pekerjaan lain yang lebih baik," tutur Susan Hay, career coach dari Launchingu.com, dan perekrut posisi eksekutif dari Haywood Search.

Baca Juga: Mau Pindah Karier? Boleh Saja Asalkan 4 Hal Ini Sudah Kita Penuhi

Menurut Susan, jika Anda menemukan pekerjaan lain yang jauh lebih baik, boleh-boleh saja pindah pekerjaan sebelum satu tahun.

Meski begitu, pikirkan dengan matang perpindahan Anda, karena Anda juga harus memenuhi standar minimal 1,5 sampai 2 tahun masa kerja.

Job hopping memang lebih dapat diterima sekarang-sekarang ini dibandingkan 10 tahun yang lalu, demikian pendapat Evan Hutchinson, kepala Hutchinson Group.

Di Amerika, ketika banyak perusahaan telah pulih dari resesi dan mulai merekrut karyawan lagi, mereka tahu banyak orang yang akan menerima pekerjaan apa saja.

Baca Juga: Catat! Generasi Milenial Wajib Miliki 3 Sikap Ini untuk Tingkatkan Karir di Era Serba Teknologi

"Para manajer rekrutmen juga tahu, begitu pencari kerja sudah cukup mapan di bidang pekerjaannya, mereka akan mencoba mencari peluang yang lebih baik, atau gaji yang lebih bagus," katanya.

Oleh karena itu, job hopping lebih diterima di kalangan karyawan usia 20-an atau 30-an.

Begitu Anda memasuki usia 40-an dan 50-an, hal itu menjadi sulit dilakukan.

Karena hampir semua pekerjaan membutuhkan training atau masa percobaan, paling tidak Anda harus menetap di perusahaan itu selama enam bulan.

Kurang dari itu, perusahaan akan menilai ada sesuatu yang tidak beres pada diri Anda.

Baca Juga: Wah, Ini 5 Tanda Kita Sudah Memilih Pekerjaan dan Tempat Kerja yang Tepat Namun, persepsi mengenai job hopping tergantung juga dari industrinya.

 

Dalam bidang penjualan, misalnya, orang yang gemar pindah-pindah kerja akan dipandang negatif.

"Ini karena dalam bidang sales, karyawan dengan pencapaian tinggi umumnya menetap di perusahaan di mana mereka mampu bekerja dengan baik dan mendapatkan komisi untuk itu.

"Staf penjualan yang tidak berkualitas cenderung berganti-ganti pekerjaan karena mereka tidak mampu mencapai target," kata Tracey Russell, rekruter dari Naviga Business Services.

Baca Juga: Terungkap, Riset Ini Buktikan Karyawan Ternyata Sering Gosipkan Atasan hingga 144 Jam Bagaimana pun juga, terlalu sering pindah pekerjaan membuat Anda terlihat rapuh.

Sebaiknya Anda menetap di satu perusahaan cukup lama sampai Anda dianggap mampu menempati posisi yang lebih baik, yang dengan sendirinya menghasilkan gaji yang lebih tinggi atau lebih memuaskan.

Baca Juga: Mulan Jameela Jadi Anggota DPR dan akan Bergaji Ratusan Juta, Titiek Soeharto Langsung Ucapkan Salam Spesial

Berapa lama hal itu akan terjadi, itu tergantung pada Anda sendiri. (*)

Dini Felicitas/Career Services Monster