TabloidNova.com - Kemampuan mendengar memang terdengar sepele. Ibaratnya, sejak kecil kita sudah terbiasa mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Padahal pada faktanya, menjadi pendengar yang baik tak semudah itu, lo.
Hasil riset Accenture, perusahaan global yang bergerak di bidang konsultan manajemen, layanan teknologi, serta outsourcing, mengungkap bahwa hampir seluruh responden profesional di Indonesia merasa dirinya memiliki keahlian mendengar yang baik. Angkanya cukup fantastis, yakni sebesar 99 persen.
Namun, dalam riset yang sama, ditemukan pula bahwa 51 persen dari responden asal Indonesia ini mengakui bahwa keahlian mendengar di tempat kerja menjadi sulit di era digital sekarang ini.
Mengambil tema #ListenLearnLead, riset yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional ini meneliti 3.600 profesional dari 30 negara, di antaranya Indonesia, Argentina, Australia, Brazil, India, Jepang, Malaysia, Filipina, Saudi Arabia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Inggris, Amerika, dan sejumlah negara lainnya.
"Melihat kecenderungan presentase responden Indonesia tersebut, bisa dibilang 99 persen responden yang mengatakan dirinya adalah pendengar yang baik itu, hanya perasaan mereka saja," pungkas Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture Indonesia, pada acara Accenture International Women's Day 2015 yang diselenggarakan pada tanggal 6 Maret 2015 lalu di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta.
Pasalnya, menjadi pendengar yang baik bukanlah semata mendengarkan apa yang disampaikan lawan bicara.
Faktanya, ia menambahkan, dunia kerja saat ini sudah diisi banyak gadget yang membuat seseorang terbiasa multitasking. "Akhirnya, mereka mendengar, tapi sambil multitasking, misalnya memegang dan mengoperasikan gadget. Mereka datang meeting, tapi sambil mengoperasikan gadget. Perlu dipahami, kemampuan mendengar yang baik itu, kan, tak semata mendengar, melainkan memahami."
Hal ini disimpulkan dari angka pada penelitian tersebut, yang mengungkap bahwa 93 persen responden Indonesia melakukan multitasking saat berada dalam meeting. Sebanyak 66 persen mengaku mereka mengecek email, 59 persen melakukan obrolan di messenger, 37 persen membuka email personal, 26 persen membuka media sosial, bahkan 19 persen membaca berita atau hiburan.
Terungkap pula, para responden yang mendengarkan meeting dengan saksama mengakui bahwa mereka melakukannya karena perlu sesuatu dari hasil diskusi yang sedang berlangsung atau diharuskan memimpin dan berpartisipasi langsung dalam perbincangan.
Tak dapat disangkal, kemampuan mendengar yang baik di tempat kerja pada era digital saat ini memang tak semudah yang dibayangkan, ya? Bagaimana dengan Anda, apakah sudah menjadi pendengar yang baik?
Annelis Brilian