Banyak anggapan bahwa pria adalah kaum penyuka film horor dibanding wanita. Pendapat ini dikorelasikan bahwa pria umumnya bersifat lebih berani dan tahan mental karena dikekang oleh nilai-nilai maskulinitas.
Benarkah hal tersebut? Faktanya tidak. Sunday New York Times pernah membuat artikel yang menyebutkan ternyata penonton film horor mayoritas berjenis kelamin perempuan. Seperti yang terjadi untuk film horor berjudul 'Jennifer's Body' yang menjadi hits di urutan paling atas di Amerika. Penelitian menunjukkan bahwa wanita memang menyukai film horor.
Bahkan, Debbie Liebling, seorang pengamat film Hollywood sempat merasa bingung dengan fenomena yang terjadi. Padahal film horor biasanya menjual ketegangan yang memicu adrenalin sebagai komoditasnya.
"Saya tidak yakin apa yang menjadi daya tarik utama secara psikologis untuk wanita. Beberapa menyukai ketegangan atau teriakan karena rasa takut, namun memiliki reaksi viseral saat menonton. Biasanya wanita tersebut haus akan lonjakan adrenalin yang akhirnya menimbulkan rasa senang serta menyodorkan mimpi" ungkap Debbie yang juga mantan pimpinan produser di studio Fox.
Jauh sebelum bioskop menayangkan layar lebar pertama bergenre horor, seorang Novelis, H.P. Lovecraft menulis bahwa horor adalah bagian dari hidup, dan peradaban dunia. Kegembiraan oleh seorang pembuat film bergenre horor adalah keuntungan besar dari antusiasme penonton.
Sebagai seorang peneliti film bergenre horor, Lovecraft mengemukakan terciptanya perasaan seperti naik roller-coaster saat menonton tayangan film horor. Reaksi ketakutan, melompat dari kursi, menutup mata berteriak dan jantung berdegup kencang adalah sebuah sensasi alam bawah sadar yang dirasakan wanita. Namun, tak jarang film horor sebenarnya mengeksploitasi sifat alami wanita.
Wanita merupakan bagian terbesar dari penggemar film horor. Jadi sangat masuk akal industri perfilman membuat film yang menyisipkan sisi karakter wanita. Apalagi yang menyangkut rasa penasaran sebagian wanita akan tayangan tersebut. Walau takut dan mungkin setengah menonton karena menutup sebagian wanita, nyatanya sampai sekarang wanita tetap menyukai sensasi menonton film horor.
Ridho Nugroho / Sumber: Jezebel