TabloidNova.com - Sebuah ruang publik seluas 635 m2 yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation kepada pelestarian kebudayaan Indonesia baru saja merayakan ulang tahun pertamanya.
Berlokasi di West Mall Grand Indonesia Shopping Town lantai 8 menjadi tempat satu-satunya yang memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia yang berisi konten semua kekayaaan warisan budaya asli Indonesia.
"Saya sangat bersyukur akan apresiasi dan sambutan positif untuk Galeri Indonesia Kaya. Terlebih lagi kali ini diramaikan oleh generasi muda Indonesia yang berkeinginan memajukan tanah air di kancah dunia internasional. Negara ini, generasinya dan karyanya adalah aset bangsa yang harus terus dijaga dan dilestarikan," ucap Renitasari Adrian selaku Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation.
Diprakarsai oleh generasi muda yang mencintai budaya, Galeri Indonesia Kaya menyajikan beragam pertunjukan, salah satunya 'Muda Mode' Fashion Show di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Rabu (8/10).
Peragaan busana tersebut mengangkat karya dari 3 anak muda Indonesia yang menggabungkan kain-kain khas Indonesia dalam sentuhan karya 'personal' modern khas anak muda. Diantaranya adalah Rizki Triana (Oemah Etnik), Ardy Rinaldy (O.DA.NA.M), serta Karisan Pepitasari (Selittoes Shoes) yang semuanya berusia 20-an.
"Keinginan saya untuk mengangkat budaya Indonesia didasari akan kecintaan saya terhadap budaya Indonesia yang sangat kaya. Sudah seharusnya kita mengangkat budaya kita di ranah nasional dan internasional, sehingga anak muda Indonesia tidak malu menggunakan pakaian berciri tradisional yang mungkin dianggap hanya untuk acara resmi dan adat," ujar Rizki Triana saat acara konferensi pers.
Rizki sendiri tidak mengecap pendidikan khusus desain busana ataupun menjahit. Label Oemah Etnik yang didirikannya lewat tekad kuat selepas kuliah di Universitas Indonesia bahkan sudah mampu membawanya menuju kancah industri mode internasional beberapa waktu lalu di Ukraina.
Beda halnya dengan Karisa, mahasiswa jurusan mikrobiologi yang kini melirik pasar etnik sebagai komoditas industri mode lewat produksi sepatu wanita dan pria. Label Selittoes Shoes yang dulu hanya membuat ragam sepatu dengan desain terkini sekarang turut menyisipkan keindahan detail budaya ibu pertiwi dalam setiap karyanya.
"Saya sangat antusia membawakan karya saya di rangkaian ulang tahun Galeri Indonesia Kaya. Melalui acara ini saya ingin mengajak anak muda yang sedang tergila-gila dengan dunia fashion untuk tetap mencintai budaya Indonesia," kata Karisa.
Begitu pula dengan desainer muda berbakat lainnya Ardy Rinaldy yang pada hari itu mengusung busana siap pakai dengan sentuhan etnis namun tetap kekinian. Mahasiswa jurusan Komunikasi Massa tersebut menyatakan semangatnya untuk terus menciptakan koleksi segar namun tetap bercirikan khas Indonesia yang menurutnya adalah sumber inspirasi.
Ridho Nugroho