TabloidNova.com - Benarkah orang dengan ras tertentu cenderung berbulu lebih lebat dari orang lain? Dan, haruskah bulu-bulu dihilangkan agar tak mengundang kuman hinggap di tubuh kita?
Diungkapkan ahli dermatologi dr Shannaz Nadia Yusharyahya, MD, bulu-bulu yang ada di tubuh manusia sebenarnya merupakan salah satu mekanisme penghalang dari benda asing yang mungkin perlu ditangkal dari tubuh.
"Tuhan itu menciptakan manusia dengan bulu-bulu seperti di hidung, tangan, kaki, dan sebagainya. Fungsinya macam-macam, misalnya di dalam hidung bulu berfungsi untuk melindungi agar kotoran tak masuk ke saluran pernapasan saat menghirup udara," ungkapnya kepada TabloidNova.com, saat peluncuran Veet dengan formula Hydro Restore Complex di Hotel Shangri-La, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Shannaz menampik jika ras menjadi patokan bulu seseorang lebih lebat daripada orang dari ras lain. "Sebenarnya, orang Indonesia itu tidak terlalu banyak bulu. Namun ada orang kita yang cenderung lebih berbulu daripada orang lain. Ada bulu atau tidak itu individual," ujarnya meluruskan mitos yang keliru.
Masih menurut Shannaz, bulu yang kerap membuat risih dan khawatir bau badan atau penampilan jadi tak cantik sebenarnya tak masalah jika dihilangkan. "Kalau merasa kurang PD (percaya diri), kurang nyaman, atau lebih senang tampil mulus, ya bisa saja bulu itu dihilangkan," ujarnya sembari menjelaskan bahwa secara medis tak ada anjuran untuk menghilangkan ataupun mempertahankan bulu di bagian-bagian tubuh tertentu.
Jika Anda merasa tak yakin menghilangkan bulu di tubuh, tentunya Anda harus merawat bagian tersebut agar tetap bersih dan tak lembap berlebih. Juga, jika Anda ingin menghilangkan bulu-bulu yang mengganggu, cari teknik yang tepat dengan kondisi kulit serta letak bulu-bulu yang ingin dihilangkan.
"Pemakaian krim penghilang bulu, hanya diperbolehkan di luar area yang tertutup celana dalam," tandasnya mengingatkan.
Laili Damayanti