Dan karena ingin fokus bermusik, Raef lalu memutuskan berhenti jadi guru, pekerjaan yang ia lakoni selama 8 tahun lamanya. Gayung bersambut, Raef kemudian bertemu produser dari Awakening Records, perusahaan rekaman ternama di Inggris yang kerap mempromosikan talenta muslim modern terbaik dari seluruh dunia, seperti Maher Zein. Raef juga sempat berduet dengan Maher untuk lagu So Real.
Musik yang Raef bawakan pun mampu memadukan idealisme sekaligus mencuri perhatian dari sisi komersil. Raef meramu melodi folk-rock dengan sentuhan pop khas Timur. Ia juga mencoba memperluas perspektif tentang musik religi (nasheed) dari segi nada dan lirik. Baginya, musik adalah soundtrack perjalanan hidup seseorang hingga kembali menghadap Ilahi.
Sisihkan 15 Persen
Jika akhirnya ia dikenal sebagai penyanyi, pendidik, dan musisi, itu karena dalam perjalanan hidupnya Raef tak melupakan lingkungan sekitar. Bersama manajemen yang menaunginya ia sepakat menyisihkan 15 persen dari hasil penjualan album di setiap negara untuk diberikan kepada kaum miskin, terutama anak telantar, korban peperangan serta kegiatan sosial lainnya.
"Saya bersama manajemen dan label telah mendistribusikan langsung 15 persen. Ini komitmen sejak saya menjadi penyanyi," aku Raef yang juga melakukan hal tersebut di Indonesia. Raef juga berkomitmen untuk peduli terhadap perkembangan gadget, terutama di kalangan anak-anak Indonesia. Selain memberikan sumbangan, ia juga menyosialisaikan penggunaan gadget yang baik dan bermanfaat bagi anak-anak.
Lantaran kepedulian sosial dan pribadi positif yang menginspirasi sekitarnya itu, Raef juga dilirik sebuah brand fashion muslim di Tanah Air. Rencananya, ia juga akan mengikuti fashion on the street di New York dan Washington DC. Ia menilai fashion dan musik adalah dunia yang memiliki kesamaan, yakni sama-sama mengagungkan keindahan suatu karya.
Kini, jelang bulan Ramadan kesibukan Raef kian bertambah. Tak hanya tampil sebagai pemusik, ia juga menjadi host dalam program The Journey of a Backpacker, yang bakal ditayangkan di sebuah saluran teve berbayar. Menyapa pemirsa layar kaca setiap hari selama sebulan penuh, Raef tampil bersama Muhammad Assad, wirausaha sekaligus penulis buku Notes from Qatar.
Oleh sebab itu bagi Raef, kedatangannya yang ke-5 kali ke Indonesia ini terasa istimewa lantaran selama syuting program tersebut ia berkesempatan menelusuri sumber inspirasi Islam di Tanah Air, bertemu tokoh-tokoh Islam, dan mendatangi sejumlah tempat yang kental akan nilai kemanusiaan "Saya suka berpergian dan berbagi cerita dengan orang-orang. Ketika saya diberitahu akan terlibat program ini, saya senang karena inilah yang ingin saya lakukan. Syutingnya pun tidak akting, murni pengalaman langsung saya bertanya pada orang-orang yang saya temui dalam perjalanan," ujar Raef dengan semangat.
Tumpak Sidabutar