Resensi Film Pilihan Bertempur Demi Kebaikan

By nova.id, Selasa, 19 Agustus 2014 | 04:57 WIB
Resensi Film Pilihan Bertempur Demi Kebaikan (nova.id)

Resensi Film Pilihan Bertempur Demi Kebaikan (nova.id)

""

PLANES: FIRE & RESCUE

Spin off film Cars ini kembali menyapa lewat cerita yang digarap oleh sutradara Roberts Gannaway. Ceritanya pembalap udara dunia, Dusty Crophopper (Dane Cook) terpaksa pensiun dari dunia balap udara karena badan pesawatnya mengalami kerusakan mesin. Suatu hari, sebuah kru elit pesawat pemadam kebakaran berusaha melindungi Taman Nasional Piston dari sebuah kebakaran hebat. Mengetahui hal tersebut, Dusty yang pensiun dari dunia balap pun memutuskan untuk terlibat sebagai tim pemadam kebakaran.

Ia lalu bertemu beragam alat transportasi dengan tanggung jawabnya masing-masing. Ada veteran pasukan pemadam kebakaran dan penyelamatan helikopter Blade Rangger (Ed Harris). Super scooper Lil'Dipper (Julie Bowen), helikopter angkatan berat Windlifter (Wes Studi), mantan transportasi militer Cabbie (Dale Dye), dan sekumpulan kendaraan pemberani yang dikenal sebagai The Smokejumpers. Mampukah Dusty bersama tim berjuang mengatasi api dan menyelamatkan yang tersisa dari kebakaran?

Dalam film ini, pengisi suara tokoh Dusty masih diisi oleh aktor komedi Dane Cook dan juga pengisi suara lainnya seperti Ed Harris, Regina King, Jerry Stiller, dan Julie Bowen.

DAWN OF THE PLANET OF THE APES

D i film berdurasi 130 menit ini, kaum kera cerdas dikisahkan hidup tenang di hutan San Francisco, sementara umat manusia populasinya nyaris binasa akibat virus simian. Manusia yang selamat kemudian harus berperang dengan sekumpulan kera pimpinan Caesar. Perjuangan para kera melawan dominasi manusia berjalan nyaris sempurna. Caesar terlihat ganas saat mengendarai kuda perang di jembatan Golden Gate yang nyaris putus. Sedangkan beberapa manusia terlihat tak berdaya.

Konsep cerita film ini terbilang semakin masuk akal. Masa yang diambil adalah 10 tahun sejak kejadian di film Rise of the Planet of the Apes di mana bumi terinfeksi virus berbahaya yang berdampak buruk pada manusia dan turut membunuh bangsa kera. Pertarungan manusia dan kera pun mulai terlihat seimbang dalam hal senjata dan teknologi. Sebagai penengah, muncul karakter Malcolm (Jason Clarke) yang berusaha memperjuangkan perdamaian antara kaum kera dengan bangsa manusia. Sayangnya, untuk mencapai misi tersebut, Malcolm harus melawan Dreyfus (Gary Oldman), pemimpin dari bangsanya sendiri yang bersikukuh menghabisi populasi kera di muka bumi.

Teknologi motion capture yang dikembangkan perusahaan efek khusus Weta Digital (yang juga menggarap trilogi The Lord of the Rings) mampu memancing decak kagum. Pasalnya di film yang kali ini dibesut Matt Reeves, kera-kera hasil olahan digital itu tak hanya seolah bernyawa tapi juga bisa berakting demikian bagus.

TEENAGE MUTANT NINJA TURTLES

Masa depan kota New York diceritakan terancam akibat kejahatan The Shredder (William Fichtner) dengan komplotannya, Foot Clan. Shredder mampu menyetir penguasa, termasuk polisi dan politisi. Di tengah kegelapan tersebut, muncul 4 bersaudara bernama Teenage Mutant Ninja Turtles (TMNT). Sebelumnya mereka hidup terbuang di tempat pembuangan limbah. Bersama reporter cantik April O'Neil (Megan Fox), TMNT berusaha menyelamatkan kota dan mengungkap rencana jahat Shredder.

Film ini jelas menekankan Turtles dan karakternya sebagai kekuatan utama. Yaitu Leonardo (Pete Ploszek), pemimpin kelompok yang tegas dan berani, Michaelangelo (Noel Fisher), yang suka bergaul dan bersemangat, Raphael (Alan Ritchson) pejuang yang kuat dan bengis, juga Donatello (Jeremy Howard) ilmuwan yang jenius tapi bijaksana.

Kerja sama yang panjang antara Michael Bay dan Jonathan Liebesman menghasilkan film franchise klasik ini untuk generasi terkini. Hadir dalam versi reboot (mengulang kisahnya dari awal), sosok kura-kura ninja pun tampak lebih hidup dengan bantuan spesial efek yang mumpuni.

 Caroline, Tumpak, Ade Ryani