Perempuan Sebar Gosip untuk Kalahkan Pesaing Mereka

By nova.id, Kamis, 31 Oktober 2013 | 10:01 WIB
Perempuan Sebar Gosip untuk Kalahkan Pesaing Mereka (nova.id)

TABLOIDNOVA.com - Demi mendapatkan pria idaman, perempuan ternyata rela melakukan apa saja untuk mengalahkan para pesaingnya. Contohnya, bergosip, mengkritik penampilannya, dan menyebar berita tentang perilaku seksualnya. Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan University of Ottawa. Menurut Dr Tracy Vaillancourt, peneliti dari universitas tersebut, perempuan memiliki kecenderungan untuk menggunakan strategi ini saat mencari pasangan.

Dalam laporannya di Philosophical Transaction of the Royal Society B, Vaillancourt mengatakan bahwa pendekatan yang "efektif" tersebut sering digunakan di kalangan perempuan muda dan perempuan yang berada di puncak usia reproduktif mereka. Sebanyak 52 persen dari remaja perempuan berusia 15 tahun menggunakan serangan tidak langsung semacam itu ketimbang dengan cara lain. Di lain pihak, ada satu dari lima remaja laki-laki dengan usia yang sama yang melakukannya.

Selain dapat mengurangi risiko bahaya fisik untuk diri mereka sendiri, dengan cara ini si penyerang juga dapat membuatnya seolah-olah "tidak ada niat untuk menyakiti sama sekali". Menurut penelitian tersebut, strategi serangan tak langsung ini meningkat seiring bertambahnya usia.

"Serangan tak langsung terutama digunakan oleh remaja putri dan para perempuan muda, yang mengarahkan serangannya pada perempuan lain seusianya. Hal ini digunakan dalam konteks bersaing untuk mencari pasangan," jelas Vaillancourt.

Punya penampilan menarik, menurut studi ini, justru akan meningkatkan risiko perempuan untuk diserang oleh perempuan lain. Ada bukti bahwa kaum perempuan tidak menoleransi perempuan lain yang dianggap menarik secara seksual. Makin berkurang jumlah pesaing yang memiliki daya tarik seksual, tentu makin menguntungkan bagi perempuan.

"Kaum perempuan menindas seksualitas perempuan lain, dan mereka melakukannya dengan menggunakan sanksi informal seperti mengasingkannya dari pergaulan, atau menyebarkan gosip yang sifatnya menghina," lanjut Vaillancourt.

Eksperimen yang dilakukan menunjukkan bagaimana perempuan tidak akan mengenalkan perempuan lain yang dianggap seksi kepada pasangan mereka, atau membiarkan pasangan mereka berduaan saja dengan teman perempuan.

Bentuk serangan tak langsung lain yang dilakukan perempuan adalah dengan tidak menyebutkan kemampuan atau keinginan pesaing mereka, untuk memperebutkan pasangan. Meski begitu, para perempuan melakukannya dengan tetap meminimalkan risiko.

Penghinaan pada pesaing memang membawa risiko meningkatkan jumlah pesaing dengan menarik perhatian kaum pria padanya, yang menunjukkan bahwa Anda orang "jahat". Bila kesan itu muncul, tentu akan menurunkan nilai Anda, dan menyebabkan konfrontasi yang memicu serangan fisik.

Risna Safitri/The Daily Mail