Tak tahan lihat harga dikson. Sebuah layanan daftar email gratis, Unroll.me, melaporkan saat ini rata-rata setiap pemilik email mendaftar kepada sekitar 91 toko online, atau secara umum sekitar 250 toko online. Sehingga para pemilik toko online ini bisa dnegan mudah masuk secara otomatis ke dalam inbox anda, bukan? Dengan judul subject email seperti: TODAY ONLY: 50% OFF EVERYTHING! atau BUY ONE DRESS GET ONE HALF OFF. Sehingga akan semakin memudahkan Anda untuk masuk ke web mereka dan tak lama kemudian langsung berbelanja. Agar Anda tak semakin tergoda untuk berbelanja, gunakan saja fasilitas daily digest pada email Anda sehingga tawaran-tawaran sejumlah toko online tadi akan amsu ke inbox khusus dan tidak akan mengganggu inbox utama Anda. Selain itu, segeralah unsubsribe sejumalh toko online agar Anda tak mudah bertransaksi dan hanya akan berbelanja jika perlu saja dengan memasuki web-nya. Belanja lebih banyak untuk sekadar mendapat gratis ongkos kirim. Banyak sekali toko online yang memiliki strategi memberikan layanan bebas ongkos kirim asalkan membeli minimal tiga barang, misalnya. Atau jika berbelanja lebih dari Rp100 ribu, misalnya. Dengan cara seperti ini, pembeli akan semakin tergoda untuk membeli lebih banyak barang, yang sebetulnya tak terlalu dibutuhkan, hanya demi mendapatkan bebas biaya ongkos kirim yang hanya sekitar Rp6.000 atau Rp8.000 saja per kilogram barang yang dikirim. Padahal, uang yang sudah Anda keluarkan sebenarnya jauh melebihi ongkos kirimnya bila harus membeli barang lebih dari satu buah. Berburu poin belanja untuk mendapatkan vocer atau diskon tambahan. Beberapa toko online memang ada yang menawarkan vocer atau potongan harga tertentu dengan memberikan point reward setiap kali Anda berbelanja senilai tertentu. Semakin sering berbelanja, semakin banyak pin yang diraih. Padahal, jika dibandingkan dnegan uang yang sudah Anda keluarkan dengan poin yang Anda dapat sebetulnya tak sepadan. Sebut saja Anda berbelanja hingga Rp500 ribu, vocer atau potongan harga yang akan Anda terima paling-paling hanya RP50ribu atau 10 persen saja. Belum lagi biaya ongkos kirim yang dibebankan kepada Anda. Di mana untungnya yang Anda dapat? Tidak pernah mengecek kebijakan pengembalian barang. Sejumlah toko online memang menawarkan untuk mengembalikan barang jika ada barang yang rusak atau ukuran tak sesuai. Tapi baca kembali secara saksama, apakah saat mengenbalikan barang itu Anda dikenai biaya tambahan atau tidak? Yang perlu Anda cermati pula adalah ukuran, warna, material pakaian atau barang yang ingin Anda beli. Sebab belanja online sangat berbeda dengan berbelanja secara konvensional. Di dunia maya, Anda tak bisa mencoba dan memegang pakaian atau barang yang akan dibeli, sehingga terjadinya ketidaksesuaian soal ukuran, warna, atau material barang akan menjadi masalah ketika barang sampai di tangan. Lebih suka membayar dengan kartu debet. Padahal, untuk berbrlanja online paling disarankan untuk bertransaksi dengan kartu kredit. Sebab bank yang mengeluarkan kartu kredit msmiliki sistem keamanan lebih ketat untuk melindungi informasi personal Anda, ketimbang memilih membayar dengan kartu debet. Membayar dengan kartu kredit juga membuat Anda jadi hirau setiap bulannya ketika menerima laporan pebayaran rutin di akhir bulan. Dengan melihat daftar laporan dari kartu kredit tadi, Anda sebaiknya lebih mawas diri bila pada bulan sebelumnya sudah berbelanja melebihi apa yang Anda harapkan. Intan Y. Septiani/Creditsesame.com
Tak tahan lihat harga dikson. Sebuah layanan daftar email gratis, Unroll.me, melaporkan saat ini rata-rata setiap pemilik email mendaftar kepada sekitar 91 toko online, atau secara umum sekitar 250 toko online. Sehingga para pemilik toko online ini bisa dnegan mudah masuk secara otomatis ke dalam inbox anda, bukan? Dengan judul subject email seperti: TODAY ONLY: 50% OFF EVERYTHING! atau BUY ONE DRESS GET ONE HALF OFF. Sehingga akan semakin memudahkan Anda untuk masuk ke web mereka dan tak lama kemudian langsung berbelanja. Agar Anda tak semakin tergoda untuk berbelanja, gunakan saja fasilitas daily digest pada email Anda sehingga tawaran-tawaran sejumlah toko online tadi akan amsu ke inbox khusus dan tidak akan mengganggu inbox utama Anda. Selain itu, segeralah unsubsribe sejumalh toko online agar Anda tak mudah bertransaksi dan hanya akan berbelanja jika perlu saja dengan memasuki web-nya.
Belanja lebih banyak untuk sekadar mendapat gratis ongkos kirim. Banyak sekali toko online yang memiliki strategi memberikan layanan bebas ongkos kirim asalkan membeli minimal tiga barang, misalnya. Atau jika berbelanja lebih dari Rp100 ribu, misalnya. Dengan cara seperti ini, pembeli akan semakin tergoda untuk membeli lebih banyak barang, yang sebetulnya tak terlalu dibutuhkan, hanya demi mendapatkan bebas biaya ongkos kirim yang hanya sekitar Rp6.000 atau Rp8.000 saja per kilogram barang yang dikirim. Padahal, uang yang sudah Anda keluarkan sebenarnya jauh melebihi ongkos kirimnya bila harus membeli barang lebih dari satu buah.
Berburu poin belanja untuk mendapatkan vocer atau diskon tambahan. Beberapa toko online memang ada yang menawarkan vocer atau potongan harga tertentu dengan memberikan point reward setiap kali Anda berbelanja senilai tertentu. Semakin sering berbelanja, semakin banyak pin yang diraih. Padahal, jika dibandingkan dnegan uang yang sudah Anda keluarkan dengan poin yang Anda dapat sebetulnya tak sepadan. Sebut saja Anda berbelanja hingga Rp500 ribu, vocer atau potongan harga yang akan Anda terima paling-paling hanya RP50ribu atau 10 persen saja. Belum lagi biaya ongkos kirim yang dibebankan kepada Anda. Di mana untungnya yang Anda dapat?
Tidak pernah mengecek kebijakan pengembalian barang. Sejumlah toko online memang menawarkan untuk mengembalikan barang jika ada barang yang rusak atau ukuran tak sesuai. Tapi baca kembali secara saksama, apakah saat mengenbalikan barang itu Anda dikenai biaya tambahan atau tidak? Yang perlu Anda cermati pula adalah ukuran, warna, material pakaian atau barang yang ingin Anda beli. Sebab belanja online sangat berbeda dengan berbelanja secara konvensional. Di dunia maya, Anda tak bisa mencoba dan memegang pakaian atau barang yang akan dibeli, sehingga terjadinya ketidaksesuaian soal ukuran, warna, atau material barang akan menjadi masalah ketika barang sampai di tangan.
Lebih suka membayar dengan kartu debet. Padahal, untuk berbrlanja online paling disarankan untuk bertransaksi dengan kartu kredit. Sebab bank yang mengeluarkan kartu kredit msmiliki sistem keamanan lebih ketat untuk melindungi informasi personal Anda, ketimbang memilih membayar dengan kartu debet. Membayar dengan kartu kredit juga membuat Anda jadi hirau setiap bulannya ketika menerima laporan pebayaran rutin di akhir bulan. Dengan melihat daftar laporan dari kartu kredit tadi, Anda sebaiknya lebih mawas diri bila pada bulan sebelumnya sudah berbelanja melebihi apa yang Anda harapkan.
Intan Y. Septiani/Creditsesame.com