Jangan jatuh atau percaya dengan stigma ini. Justru -jika masih lajang- ini saatnya Anda mengendalikan masa depan keuangan Anda sendiri. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan menurut Morgan Rush dari eHow.com:
Merencanakan Keuangan
Sebagai langkah serius, mulailah dengan membuka rekening pensiun. Anda bisa ikut dana pensiun yang disediakan perusahaan tempat Anda bekerja atau langsung ke perusahaan perbankan.
Dengan status single berusia sekitar 20-30 tahunan, pasti tidak sulit bagi Anda menyisihkan pendapatan (sekitar 7 persen) untuk hal ini. Mengingat, Anda belum memiliki tanggungan (anak, misalnya).
Single Minded Women (komunitas web online yang mengkhususkan diri pada wanita lajang) bahkan merekomendasikan, agar Anda juga berinvestasi di saham dengan aliran dana yang lebih "agresif". Sekitar 14 persen, misalnya. Banyak yang mengatakan, berinvestasi di saham itu lebih menguntungkan daripada menabung di bank. Dengan begitu, saat pensiun nanti, hasil yang Anda terima bisa jauh lebih tinggi dari ekspektasi Anda.
Namun sebelum memulainya, konsultasikan terlebih dahulu dengan seorang ahli keuangan,ya.
Investasi
Selain dari pasar saham tradisional dan investasi dana pensiun, Anda bisa memperluas peluang keuangan dengan membeli rumah atau memulai usaha kecil. Membeli rumah bisa jadi rumit jika dilakukan bagi individu tunggal, karena Anda tidak bisa pooling incomedengan pasangan. Namun, tidak ada aturan yang mengatakan Anda tidak bisa bermitra dengan saudara kandung atau orangtua saat membeli rumah.
Fasilitas Kantor
Beberapa perusahaan menawarkan insentif dengan membantu karyawan yang sudah menikah, seperti asuransi kesehatan, bantuan penitipan anak, atau beasiswa bagi anak-anak karyawan.Bagi Anda yang masih lajang, kesempatan itu sudah pasti tidak akan Anda peroleh. Tapi tidak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan untuk berdiskusi dengan pimpinan perusahaan agar Anda bisa mendapatkan kesempatan yang sama.
Jangan Salah Pilih Pasangan
Bukannya tidak mungkin jika Anda berkencan dengan orang yang salah. Misalnya, pasangan secara konsisten meminjam uang kepada Anda, meminta Anda membelikannya barang-barang mahal, atau meminta Anda menandatangani pinjaman atau aplikasi kredit untuknya. Jika Anda memang belum punya komitmen untuk menikah atau bahkan tunggulah sampai kalian benar-benar menikah, sebaiknya jangan lakukan itu. Itu hanya akan merugikan Anda secara finansial. Pertimbangkanlah semua risiko sebelum Anda berbagi tanggung jawab keuangan dengannya.
Ester