Kesadaran kaum perempuan mengenai kesehatan memang patut diacungi jempol. Mereka umumnya rajin bertanya mengenai apa yang baik dan tidak baik untuk keluarganya. Meskipun begitu, ada baiknya kita lebih cermat dalam mengecek sumber informasi.
Tentang penggunaan MSG (Monosodium Glutamate), misalnya. Banyak orang yang berusaha menghindari MSG karena khawatir otak jadi "lemot" bila mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal, pernyataan ini hanya mitos.
"Konsumsi MSG kebanyakan bikin lemot itu enggak bener. Bahaya (MSG) itu karena mengandung natrium. Kebanyakan natrium bisa meningkatkan risiko hipertensi dan stroke. Jadi, konsumsinya jangan berlebihan, sama seperti garam," tutur Astri Kurniati, S.T, MAppSc, Nutrifood Research Center Manager, saat bedah buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan.
MSG banyak digunakan dalam hidangan Asia, dan biasanya terdapat dalam makanan kemasan seperti keripik kentang, sup, salad dressing, daging kornet, dan kebanyakan makanan cepat saji. Fungsi MSG adalah untuk meningkatkan citarasa gurih dari masakan.
Jika Anda masih merasa khawatir menggunakan MSG, Anda bisa menggunakan beberapa penyedap rasa alami pengganti MSG. Bahan paling mudah untuk menciptakan rasa gurih ala MSG adalah mencampurkan garam dan gula dalam masakan.
Bumbu dapur lain yang dapat menggantikan MSG antara lain bawang putih, merica, kunyit, atau jinten. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan lain seperti keju tua, daging, rumput laut, jamur, tomat, red wine, asparagus, ikan bilis (anchovy), kacang, dan lain sebagainya.
Untuk menghasilkan rasa gurih alami pengganti MSG, Anda juga bisa menggunakan teknik memasak tertentu. Misalnya memanggang, merebus, atau mengungkep, yang membantu melepaskan glutamat alami dalam makanan yang menghasilkan rasa gurih. Membakar daging atau ikan juga akan meningkatkan citarasanya.