Tabloidnova.com - Setelah menyimpulkan mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori (18) merupakan korban pembunuhan, aparat kepolisian bergerak cepat mengungkap kasus tersebut.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, mengatakan penyidik sedang melakukan analisa terhadap saksi, barang bukti, dan motif mengapa korban dibunuh.
"Sudah ada 28 saksi dari awal olah TKP. Kita interview ulang para saksi. Sedang kita kembangkan semuanya," ujar Kombes Pol Krishna Murti, Sabtu (6/6/2015).
Berdasarkan hasil olah TKP, ditemukan fakta, mahasiswa jurusan Biologi tersebut, memakai sepatu yang bukan sesuai seperti nomor sepatunya. Penyidik telah mengonfirmasi kepada pihak keluarga korban.
"Pada saat ditemukan, korban memakai sepatu nomor 43. Itu bukan nomor sepatu, dia setelah pihak kami mengkonfirmasi dengan pihak keluarga," tuturnya.
Menurut Krishna, temuan fakta itu menjadi petunjuk bagi penyidik. Namun, temuan ini masih dalam penyelidikan, karena semua kemungkinan bisa terjadi dalam penemuan sepatu Akseyna yang bukan nomor yang biasanya dipakai.
"Masih penyelidikan. Saya tidak tahu juga, mungkin saja anak muda zaman sekarang suka tukar menukar sepatu. Temuan sekecil apapun akan menjadi petunjuk buat penyelidikan,"ujar Krishna.
Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), pada 26 Maret 2015. Dia ditemukan dengan sejumlah batu di dalam tas ransel yang ditaruh di punggung.
Glery Lazuardi/Tribunnews.com