Tekankan Sisi Positif Gaya Hidup Kurang Gerak

By nova.id, Jumat, 29 Agustus 2014 | 03:53 WIB
Tekankan Sisi Positif Gaya Hidup Kurang Gerak (nova.id)

TabloidNova.com - Gaya hidup kurang gerak atau yang kerap disebut sedentary lifestyle makin banyak menjangkiti anak, dan ini memprihatinkan. Karena, kebiasaan ini bisa menimbulkan masalah-masalah kesehatan di saat mereka dewasa kelak, seperti obesitas.

Data menunjukkan, sekitar 45 menit setelah menjalani aktivitas kurang gerak, anak-anak biasanya akan mencari makanan camilan. Hal inilah yang memicu makan berlebihan. Selain itu, anak usia 9-10 tahun yang menghabiskan 75 persen waktu mereka dengan aktivitas kurang gerak memiliki risiko sembilan kali lebih besar mengalami kurangnya koordinasi motorik dibanding anak-anak sebaya yang melakukan aktivitas fisik.

Melihat pemaparan data tersebut, lantas apa yang harus dilakukan untuk mengatasi gaya hidup kurang gerak pada anak?

Terpenting adalah memberikan pemahaman tentang perlunya menjaga kesehatan pada anak-anak. Orangtua juga bisa mengajak anak-anak minimal 30 menit untuk melakukan permainan yang mengandalkan aktivitas fisik.

Menurut Prof. Mitch Blair dari The Royal College of Paediatrics and Child Health, ada beberapa cara sederhana untuk mengurangi kebiasaan kurang gerak, misalnya membatasi waktu anak-anak menggunakan peranti canggih dan menjauhkan perangkat-perangkat tadi, khususnya teve dan komputer, dari kamar tidur anak.

"Orangtua sebaiknya juga membatasi anak-anak memakai gadget, jangan lebih dari 2 jam per hari," saran Mitch.  

Prof. Stuart Biddle, pemerhati perilaku sedentary dari Loughborough University pun menyarankan agar anak-anak dijauhkan dari sofa dan lebih aktif beraktivitas. Namun, Stuart menambahkan, orangtua juga tidak boleh berdiam diri. Mereka pun harus memberi contoh dengan mengurangi waktu menonton tevenya.

"Orangtua yang mengajak anak-anak untuk berolahraga atau beraktivitas fisik seperti bersepeda, berlari, atau olahraga lain, akan membantu mengurangi gaya hidup kurang gerak pada anak-anak," paparnya.

Tentu saja, tidak semua aktivitas yang bersifat sedentary ini merugikan dan tak bermanfaat. Ada juga yang bermanfaat dan justru harus terus dipupuk. Misalnya, duduk-duduk seraya berbincang bersama teman dan keluarga, membaca, menekuni hobi, atau mengerjakan tugas rumah. Aktivitas-aktivitas tersebut juga termasuk pada aktivitas yang bersifat kurang gerak, namun dalam hal positif.

Kuncinya, menjaga keseimbangan antara aktivitas sedentary dan aktivitas fisik. Boleh saja bermain games atau menonton teve, tapi aktivitas bermain di luar rumah juga tidak boleh ketinggalan.

Hasto Prianggoro/Dari berbagai sumber