Pada sesi pertama, perancang busana Syahreza Muslim menampilkan karya-karya terbaiknya yang mengangkat tema Magnificence of Sasirangan. Sasirangan sendiri merupakan kain tradisional Indonesia khas Kalimantan Tengah. Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Syahreza lebih menonjolkan warna-warna solid seperti merah, oranye, kuning, ungu, dan biru.
Dalam rancagan kali ini Syahreza `memberanikan diri` untuk memberikan aksen draperry pada rancanngannya. Aksen unik Syahreza tak bermaksud untuk mengubah ataupun merusak disain dan motif kain. Sebaliknya, dengan aksen unikterobosannya, Syahreza bisa melahirkan disain simpel nan elegan. Beberapa busana yang menjadi karyanya semakin manis dengan bahan chiffon, katun rayon, satin, silk, dan akses bebatuan.
Dalam sesi kedua, panggung peragaan busana diisi oleh desainer wanita, Sarah Sofyan, pemilik Rumah Ayu dan Kami Idea. Fashion show bertema 'Intro' menampilkan sebelas pakaian muslim bernuansa colourful. Sarah mendominasi rancangannya dengan bahan brokat yang khusus didatangkan dari beberapa negara dengan motif romantis berwarna biru dan putih gading.
"Saya sengaja mengambil tema Intro karena ini awal saya memperkenalkan desain kepada khalayak. Setiap awal kan pasti ada perkenalan, dan saya sebut Intro," cetus sang disaner, Sarah Sofyan di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (30/6).
Terakhir, perancang busana Susie Hedijanto sukses menutup tiga rangkaian pagelaran dengan tema Nature of Celebes. Tiga belas busana cantik yang terinspirasi dari motif kian Makassar sukses membius penikmatnya. Aneka kebaya nusantara berwarna hijau, oranye, ungu, biru, kuning dan merah manis dipadukan dengan sarung dan kebaya panjang, celana kulot, tunik serta kain panjang.
Proses pengerjaan yang detail amat terlihat dari ragam busana yang ditampilkan. Melalui. Teknik pencelupan, codet, gradasi, dan print, keseluruhan hasil akhir tampak lebih natural sekaligus dramatis.
Okki/Tabloidnova.com