Terpaut Tenun Garut

By nova.id, Senin, 5 November 2012 | 22:09 WIB
Terpaut Tenun Garut (nova.id)

Terpaut Tenun Garut (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto/NOVA "

Deretan desainer muda, Eridani, Kleting Titis Wigati, Caroline Darjanto dan Ria Sarwono dari Cotton Ink, Dita Addlecoat dan Mellyun Xing dari Monday to Sunday, Yasmina Yessi, serta Yoshita Hirota, Christina Geta Maria Pangaribuan, Yelly Lumentu, dan Eva Chendri Kirana yang tergabung dalam dari College et Work, bersama-sama mengolah kain tenun Garut.

Eridani, pria yang sering memenangkan berbagai kompetisi desain ini, menghadirkan koleksi pola kotak dengan gaya origami (lipat-lipat) yang telah menjadi ciri khasnya. Begitu juga Kleting yang setia dengan gaya asimetri draperi berwarna krem/khaki. Monday to Sunday tampak sangat ceria bermain-main dengan material kaus tabrak motif dengan pola asimetri, sementara Cotton Ink terlihat elegan dengan gaya simple nan chic.

Dua nama yang baru naik ke permukaan yaitu Yasmina Yessy dan College et Work cukup menarik perhatian. Yasmina Yessy sebelumnya dikenal sebagai desainer aksesori bernama Ghost. Sejak tahun lalu, Yasmina mulai menekuni desain busana dan muncul dengan karya-karyanya yang sangat berani dan ditujukan untuk pribadi yang penuh percaya diri. Wanita lulusan ITB ini bermain dengan warna, pola dan detail sedemikian lantangnya sehingga siapapun yang melihat koleksinya pasti akan menoleh. College et Work menampilkan koleksi yang segar untuk ke kantor, antara lain coat sebetis dengan paduan tulle di bawahnya.

Di tangan para desainer muda, kain tenun Garut tidak lagi muncul tradisional namun sangat modern. Hal ini membuktikan bahwa kekayaan tradisional bisa berdampingan harmoni dengan kehidupan urban.

 Franka