Alergi Telur

By nova.id, Minggu, 26 September 2010 | 02:14 WIB
Alergi Telur (nova.id)

Dokter yang baik, saya (33) dengan TB 157 cm dan BB 60 kg. Sejak saya balita, orang tua rajin memberi saya telur, entah itu di didadar maupun direbus. Memang saya tidak makan telur setiap hari. Setidaknya seminggu tiga kali.

Apakah frekuensi mengonsumsi telur seperti itu tak berlebihan?Sebulan terakhir ini, kulit saya terasa gatal-gatal. Kata suami, mungkin alergi telur. Apa betul? Apakah saya harus menghentikan makan telur? Makanan apa saja yang kandungan gizinya sama dengan telur? Atas penjelasannya saya ucapkan banyak terima kasih.

Emma ­- Surakarta, Jateng

Ibu Emma di Surakarta, saat ini Ibu cenderung kelebihan BB. Telur merupakan bahan makanan sumber protein yang sempurna. Tentunya sehat sekali apabila pada masa anak-anak mengonsumsinya setiap hari. Namun setelah melalui masa puber, sebaiknya tidak perlu dikonsumsi setiap hari karena kandungan kolesterol pada kuning telur cukup tinggi untuk bisa menyebabkan gangguan pada dinding pembuluh darah.

Tentunya seminggu tiga kali sudah cukup dan tidak berlebihan. Kalau selama ini Ibu tidak pernah mengalami gangguan gatal-gatal setelah mengonsumsi telur, maka gatal-gatal yang terasa sejak satu bulan terakhir tentunya bisa juga disebabkan hal lain selain telur.Namun bila Ibu yakin bahwa setelah makan telur terasa gatal-gatal, tentunya ada bahan makanan lain yang kandungan gizinya seperti telur, misalnya susu, keju, daging, ikan ataupun tahu, tempe dan kacang-kacangan.