Solusi Mengisi Waktu Anak tanpa Tontonan Televisi

By nova.id, Senin, 24 November 2014 | 04:17 WIB
Solusi Mengisi Waktu Anak tanpa Tontonan Televisi (nova.id)

TabloidNova.com - Sebagai orangtua, hal termudah untuk membuat mereka sibuk adalah dengan memberikan tayangan televisi. Cara ini memang kerap ampuh untuk dilakukan, sehingga mereka tidak mengganggu aktivitas Anda di rumah atau ketika Anda ingin bepergian tanpa bersama mereka.

Namun, tahukah Anda bahwa terlalu banyak menonton televisi bisa membuat sang buah hati minim aktivitas fisik? Selain itu juga menghambat stimuli perkembangan otak serta merusak mata jika menontonnya terlalu dekat dan dalam waktu yang lama. Belum lagi banyak dari program televisi yang tidak dikemas sebagai tontonan yang mendidik. Tak jarang, kontennya mengajarkan beberapa hal yang kurang baik, seperti mempertontonkan kekerasan, kebiasaan mem-bully teman yang tidak mendidik, dan sebagainya.

Gempuran perkembangan teknologi memang sulit untuk ditolak, apalagi zaman sekarang banyak sekali anak mulai usia 2 tahun yang sudah diperkenalkan dengan games dari gadget, yang tentu berdampak kurang lebih sama seperti halnya televisi.

Agar anak tidak merasa bosan maupun jenuh saat waktu senggang, lakukan cara lain untuk membiasakan anak beraktivitas positif. Berikut beberapa pilihan mengisi waktu anak tanpa tontonan televisi.

Melatih binatang peliharaan Jika Anda termasuk penyuka dan pemilik binatang peliharaan, ajarkan anak untuk tahu dan mengenal dekat hewan sekitar, termasuk hewan peliharaan. Merawat hewan seperti kucing, anjing, burung, kelinci, dan marmut bisa jadi pilihan untuk mengisi waktu anak. Misalnya, ajak hewan peliharaan tersebut bermain, dan melatih beberapa gerakan yang merangsang kesehatan tubuh hewan tersebut.

Memotret Tidak ada salahnya mengajarkan anak untuk mengambil gambar yang disukainya. Gunakan kamera saku sederhana yang tidak rentan rusak akibat jatuh atau terkena air. Berikan contoh bagaimana cara menggunakannya, lalu ajak anak memotret di halaman, taman, kebun atau di ruang terbuka lainnya. Cara ini juga bisa diterapkan saat buah hati selesai melakukan permainan positif lainnya, misalnya seperti menyusun balok, menggambar, mewarnai, dan lainnya.

Membuat camilan atau kue kering Sekarang ini sudah banyak buku resep yang ditujukan untuk melatih keahlian anak memasak atau membuat makanan. Misalnya, membuat cookies, menghias donat, membuat pancake, dan sebagainya. Pilih jenis kue atau makanan yang mudah dibuat dan tidak berisiko terkena kompor, minyak panas, dan lainnya.

Membuat dan menghias kado dan bukuBalita dan anak usia 6 tahun ke atas sangat menggemari aktivitas seperti lem, pita, dan gambar. Mengapa tidak mengalihkan fokusnya dari televisi dengan mengajaknya menghias buku pelajaran, buku gambar, buku tempel (scrapbook), atau sekadar membungkus tempat menaruh mainan dengan kertas kado atau kertas bergambar lainnya? Biarkan anak memilih warna dan motif kesukaannya, lalu ajarkan cara menggunting dan menempel secara hati-hati dan rapi.

Susun mainan yang ada membentuk rumah, piramida, atau lainnyaMainan terlalu banyak dan berserakan? Saatnya mengajarkan buah hati untuk merapikan dan belajar hal lain. Ajak si kecil menyusun mainan miliknya sesuai warna, kesukaan, ukuran, dan sebagainya. Lalu buatlah mainan tersebut membentuk seperti yang diinginkan, entah piramida, rumah, rel kereta, lingkaran, dan lain-lain.

Berkebun atau menanamSama halnya dengan membuat kue dan camilan, sekarang ini sudah banyak tersedia bibit tanaman hias beserta metode dan alat untuk menanamnya. Ajak anak mengenal dan merawat alam dengan membuat sendiri tanaman hias miliknya di rumah. Pilih yang praktis, tidak berbahaya, dan menyebabkan alergi. Jangan lupa letakkan tanaman hias di wadah yang menarik dan disukai buah hati.

Ridho Nugroho / She Knows