Bank Konvensional vs Bank Syariah

By nova.id, Sabtu, 27 Juni 2009 | 17:45 WIB
Bank Konvensional vs Bank Syariah (nova.id)

Mas Safir yang baik, Usia saya 29. Meskipun pria, saya selalu mengikuti artikel-artikel di NOVA. Saya ingin bertanya mengenai perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah. Jika saya ingin meminjam uang untuk membangun rumah, bank mana yang sebaiknya saya pilih? Betulkah meminjam uang di bank syariah lebih menguntungkan?

Terimakasih atas jawaban Mas Safir. Salam. Duddy - Palembang

Halo Duddy, Senang bisa mengenal Anda. Mengenai kredit memang kadang kala menjadi dilema apalagi bila kita sudah bicara tentang bunga. Perlu banyak perhitungan supaya tak memberatkan. Memang terdapat dua cara pembiayaan perbankan untuk kredit, yaitu secara konvensional (yaitu perbankan yang biasa Anda kenal), dan yang lain adalah dengan cara syariah (yang biasa ditawarkan oleh bank syariah).

Mana yang lebih menguntungkan? Saya lebih senang mengatakan kelebihan dari masing-masing penawaran itu. Kalau Anda menggunakan bank konvensional, kewajiban yang harus Anda selesaikan adalah pelunasan pokok pinjaman ditambah bunga yang dikenakan atas pinjaman pokok tersebut. Artinya, pinjaman Anda akan dikenakan bunga sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan oleh perbankan konvensional sebagai harapan hasil investasinya di Anda.

Nah bunga yang dikenakan oleh perbankan ini bisa tetap bisa juga tidak tetap, atau biasa disebut annuitas atau menurun. Biasanya untuk pinjaman jangka panjang bank mengenakan sistem annuitas atau menurun. Tingkat bunga ini sangat dipengaruhi oleh keadaan bunga di pasaran. Artinya, kalau bunga di pasaran naik, bisa saja bunga kredit kita jadi naik. Tapi bisa juga terjadi sebaliknya.

Sebaliknya, sistem syariah tidak mengenakan bunga. Tetapi Anda harus melunasi pinjaman yang Anda lakukan melalui mereka. Misalnya, kalau Anda mau beli rumah seharga Rp100 juta, maka bank syariah akan membelikan rumah itu ke Anda, tapi tentunya ditambah dengan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh mereka dan disepakati oleh Anda. Yah katakanlah menjadi Rp 200 juta. Nah nilai Rp 200 juta inilah yang menjadi kewajiban Anda untuk melunasi. Apakah mungkin naik dan turun? Tidak Mas Duddy, dengan sistem syariah cicilan Anda selalu tetap sampai selesainya jangka waktu pinjaman.

Jadi mana yang lebih bagus? Kalau Anda ingin cicilan yang tetap terus tiap tahun tanpa peduli apakah bunga di pasaran naik atau turun, mungkin syariah lebih bagus. Tapi kalau Anda peduli terhadap besaran bunga, bank konvensional lebih bagus. Jadi pilihlah sesuai kebutuhan.

Asuhan: Safir Senduk