Dibandingkan busana lain, busana muslim Indonesia memang memiliki kesempatan paling besar untuk dikenal dunia. Indonesia memiliki banyak pilihan busana muslim dari kasual, etnik hingga pesta. Berbeda dari negara lain yang mayoritas fokus pada abaya maupun busana universal yang diubah menjadi busana muslim. Busana muslim karya desainer Indonesia dianggap begitu atraktif dan kreatif sehingga mematahkan anggapan bahwa busana muslim itu lekat dengan kesan kaku. Sambutan dunia global ini begitu membanggakan. Meski memiliki kelebihan tersebut, bukan berarti Indonesia tinggal duduk diam menikmati kekayaan kreatifnya. Negeri ini harus sering melakukan promosi ke luar negeri dan membuat dunia semakin tahu betapa kayanya pilihan busana muslim Indonesia.
Kesuksesan Indonesia tahun lalu di ajang International Fair of The Muslim World (IFTMW) di Paris, membuat enam desainer busana muslim berkeinginan kembali berpartisipasi di event tersebut dan menuai kesuksesan yang sama. Monika Jufry, Defrico Audy, Malik Moestaram, Najua Yanti, Hannie Hananto dan Nieta Hidayani memilih IFTMW karena event ini dihadiri oleh 20 negara dan dikunjungi lebih dari 100.000 orang. Mereka berharap dapat meraih perhatian dunia dalam sekali "dayung". Pada tanggal 18 Juli 2012 lalu di Mumtaaz Boutique Jakarta, diadakanlah acara A day with Muslim Fashion Designers-Fashionably Islamic Indonesia.
Di acara tersebut, keenam desainer memamerkan preview koleksi yang akan dibawa kesana. Mengintip koleksi mereka, terlihat bahwa keenam desainer akan mengolah busana muslim dengan sentuhan Indonesia; baik dari material maupun siluet. "Masyarakat dunia menyukai kain Indonesia. Tahun lalu mereka tak henti-hentinya bertanya tentang kain yang kami gunakan" ujar Monika Jufry berbagi. Mayoritas busana yang dibawa tahun lalu habis terjual, karena itu mereka akan membawa koleksi yang lebih banyak lagi. Najua Yanti menambahkan bahwa mereka juga akan membawa kerajinan Indonesia lainnya seperti aksesori. Rencananya, selain mengikuti exhibition, mereka juga akan menggelar fashion show dan kunjungan ke berbagai komunitas muslim di Eropa.
Franka