Pinkan Mambo, Habis Duo, terbitlah Album Solo (3)

By nova.id, Senin, 28 Juli 2008 | 07:22 WIB
Pinkan Mambo Habis Duo terbitlah Album Solo 3 (nova.id)

Bersama duo RATU nama Pinkan makin melambung. Sayang, dalam urusan rumah tangga ia dihantam berita miring. Album solo berkonsep Lolita-lah yang berhasil membuat jalan karier Pinkan kembali terang.Aku senang single pertama RATU yang berjudul Teman Tapi Mesra (TTM) diterima baik oleh masyarakat. Karena dengan demikian, eksistensiku sebagai seorang penyanyi diakui. Ya, paling tidak orang menilai suaraku bagus.Memang menyenangkan dikenal banyak orang. Namun yang lebih menyenangkan lagi, saat aku bisa bertemu, bahkan dekat dengan idolaku, seperti Vina Panduwinata dan Reza Artamevira. Lucu memang, dulu hanya lewat mimpi aku bisa bertemu mereka, tapi sekarang aku benar-benar bisa bernyanyi bersama mereka. Keberadaan mereka sungguh-sungguh memotivasi aku untuk bernyanyi lebih baik lagi. Aku semakin terpacu untuk menjadi lebih matang, mencari hal-hal baru agar aku bisa bertahan di dunia hiburan ini.Aku ingat, belum ada setahun album RATU & Friends keluar, aku sudah bisa membeli mobil Hyundai Atoz. Perasaanku begitu luar biasa saat pertama kali menaiki mobilku sendiri. Bagaimana tidak? Sejak dulu aku selalu menggunakan bus dan taksi sebagai alat transportasi. Panas kepanasan, hujan kehujanan. Sedih memang jika ingat masa itu. Dan sebagai bentuk terima kasihku pada Ibu, aku membiayai kuliah kedua adikku dan membelikan Ibu beberapa mesin jahit untuk usaha garmen pakaiannya.DIPECAT MAIABanyak yang berpikir bahwa aku bergabung bersama Mbak Maia baru setahun. Padahal, sebelum album RATU & Friends keluar aku sudah bergabung dengan RATU 2 tahun sebelumnya. Suatu hari aku memberitahukan Mbak Maia jika aku hamil. Mbak Maia sangat kaget karena memang aku tidak menceritakan perihal pernikahanku. Aku takut, jika kuceritakan, Mbak Maia tidak setuju aku menikah. Terlebih saat itu RATU sedang naik daun.Entah bagaimana akhirnya media massa pun bisa mengetahui kehamilanku. Ya, aku sadar sebagai public figure gerak-gerikku pasti selalu dipantau oleh masyarakat juga media massa. Yang mengagetkan, oleh media massa aku diberitakan bahwa kehamilanku terjadi di luar nikah. Itu salah besar. Tapi, aku tidak peduli dan tidak menanggapinya.Memang tidak semua hal terjadi sesuai dengan kehendak kita. Aku lantas dikeluarkan dari RATU oleh Mbak Maia. Dan sekali lagi media memberitakan yang sebaliknya dengan mengatakan aku mengundurkan diri karena alasan hamil. Meski kehamilanku sedikit berpengaruh, tapi ada hal lain membuat aku tidak bisa bertahan di RATU, yaitu adanya perbedaan pendapat antara aku dengan Mbak Maia. Aku tidak bisa menceritakan hal ini kepada siapa pun karena memang sudah menjadi kesepakatan kami.Luar biasa kesedihanku saat Mbak Maia mengatakan aku tidak bisa lagi berada di RATU. Setelah 5 tahun sudah aku bersamanya, kini tiba-tiba aku harus berjalan sendirian. Aku merasa takut sekali. Karena aku tidak tahu harus bagaimana dan kemana setelah ini. Selama di RATU, kubangun impian dan harapanku untuk menjadi orang besar dan sukses.Tapi Tuhan memang Maha Adil. Hanya berselang beberapa jam setelah pemecatanku, seorang bos besar dari label rekaman Sony BMG menelepon. Seperti sudah tahu dengan apa yang menimpaku, dia langsung mengatakan ingin mengontrak aku sebagai penyanyi solo.Ya ampun, rasa takut dan kecewa yang baru saja melanda hatiku tiba-tiba hilang dan berganti kesenangan yang luar biasa! Tanpa berpikir panjang, kuterima lamaran itu. Penyanyi solo adalah impianku sejak awal, jadi bagaimana mungkin aku menolaknya. Tuhan sangat baik kepadaku. Dia mendengar dan menjawab doaku.JADI PENYANYI SOLOSelanjutnya, aku bekerja lebih keras dari biasanya. Pe-er pertama yang harus kukerjakan adalah melepaskan image RATU yang melekat kuat pada diriku. Pasti akan sangat sulit. Tapi aku harus berjuang agar masyarakat bisa menerima aku sebagai seorang Pinkan Mambo.Semangatku yang menggebu membuat aku menjadi orang yang sangat haus dan lapar. Kulahap semua hal demi mendapatkan konsep baru untuk album solo pertamaku. Hingga akhirnya, saat membaca sebuah majalah, aku kecantol dengan sebuah boneka Inggris yang dikenal dengan nama Lolita. Boneka lucu yang cantik dengan pakaiannya yang unik dan sopan. Konsep ini pun kupilih karena sesuai dengan karakterku yang centil dan manja.Meski sempat gentar melihat persaingan industri musik yang ketat tapi aku selalu optimis. Aku memang tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal buruk. Makanya aku pun tidak mendapatkan kesulitan yang berarti saat harus memilih materi lagu baru.Alhamdulillah, lagu Kasmaran dari album pertamaku (Aku Tahu Rasanya) diterima baik oleh masyarakat. Panggilan menyanyi untuk on-air dan off-air pun tidak pernah sepi. Penjualan album yang tinggi disambut baik oleh pihak label dengan membuatkan album kedua untukku, Wanita Terindah.Kurasakan satu-persatu kebaikan dan keindahan menghampiri dan menutup kesusahan hidupku. Aku bahagia karena akhirnya aku berhasil menjadi Pinkan Mambo.DIJODOHKAN SEPUPUSuatu hari aku curhat ke salah satu sepupuku kalau aku baru saja putus cinta. Sambil bercanda aku minta dicarikan cowok baru. Tapi sepupuku ini menanggapinya dengan serius dan berniat mengenalkan teman kuliahnya yang kebetulan nge-fans denganku. Ia pun mengatur pertemuan kami.Hari yang dijanjikan pun tiba. Sabtu sore, aku lupa tanggal berapa, aku menunggu sepupuku sambil bermain biliar di Score, Citos, Jaksel. Saat sedang asik bermain tiba-tiba sepupuku menghampiri seakan-akan pertemuan kami tidak disengaja. Kemudian dia mengenalkan teman-temannya dimana salah satunya bernama Sandy Sanjaya, yaitu laki-laki yang ingin dijodohkan denganku. Kami berbincang dan saling bertukan nomor handphone.Setelah berteman selama dua minggu, Mas Sandy menyatakan perasaannya kepadaku. Mas Sandy sebenarnya bukan tipe laki-laki yang aku idamkan. Tapi entah kenapa, aku sangat tertegun saat dia mengatakan sudah suka denganku sejak lama. Terlebih saat aku menyanyikan lagu Aku Baik-baik Saja.Kami pun berpacaran dan tiga bulan kemudian memutuskan untuk menikah. Proses perkenalan yang singkat tidak membuat aku merasa takut menerima lamarannya. Kebaikan dan sikapnya yang begitu dewasa sudah cukup membuat aku merasa aman berada di sampingnya. Padahal dia setahun lebih muda dariku, loh. Dan yang membuat aku semakin jatuh cinta kepadanya adalah perasaannya yang lembut serta pemaaf.Pekerjaannya yang menuntut dia harus sering ke luar kota dan luar negeri tidak membuat hubungan kami renggang. Malah bisa dibilang, dari hari ke hari kami semakin lengket. Selain setiap hari berkomunikasi melalui handphone, dan 2 minggu sekali aku dan anak-anak pasti mengunjunginya di Bali.TRAUMA MEDIASejak media massa menggosipkan aku dengan macam-macam rumor, aku jadi takut berhubungan dengan wartawan. Karena apa yang mereka tulis selalu bertentangan dengan apa yang kukatakan, terlebih jika mengenai suami dan anakku. Makanya tidak jarang aku menolak tawaran wawancara.Tekanan dari media massa yang sangat kuat kurasakan adalah pada masa kehamilan anak pertamaku Muhammad Alfa Rezel (3,5). Berita miring seputar hadirnya Rezel yang mereka anggap sebagai anak haram membuat aku marah. Hingga aku pun menilai media massa sebagai musuh terbesarku.Memang, aku tidak pernah berusaha membersihkan namaku dengan memberikan klarifikasi kepada mereka. Untuk apa, pikirku. Toh, itu hanya akan memberi keuntungan kepada mereka dengan menjual berita mengenai aku. Aku memilih diam dan bersabar. Biar waktu yang menjawab. Suatu saat, semua orang pasti akan tahu kebenarannya.Baru setahun setelah anak keduaku Michele Ashley Rezya (2) lahir, traumaku terhadap media massa perlahan luntur. Kesuksesan album pertamaku lambat laun mengubah stigma negatif terhadap diriku. Akhirnya media massa dan masyarakat bisa menganggap aku sebagai penyanyi profesional yang bisa menghasilkan sebuah karya.Lucunya, pernah ada seorang fans yang berkata, "Mbak Pinkan sekarang mukanya sudah lebih cerah, enggak kelihatan stres lagi. Gitu dong Mba". Semoga saja, ya.

Ester Sondang