Tips Memilih dan Menggunakan Panci Presto

By nova.id, Jumat, 5 Mei 2017 | 03:30 WIB
Tips Memilih dan Menggunakan Panci Presto (nova.id)

Anda memiliki panci presto atau pressure cooker di rumah? Pastikan Anda sudah memilih dan menggunakan panci presto tersebut secara tepat. Berikut beberapa tips yang akan memandu Anda mendapatkan manfaat maksimal dari panci presto.

Beli yang Terbaik

Ada banyak jenis panci presto yang kini beredar di pasaran. Mulai yang biasa, bergagang panjang, berceruk dalam, hingga yang dilengkapi dengan timer serta easy-lock system.

Sebenarnya semua panci presto memiliki prinsip kerja yang sama, di mana perangkat masak ini merupakan pengembangan dari alat masak panci biasa yang ditambahkan kemampuan memasak dengan tekanan uap panas.

Namun dengan harga yang mahal, panci presto umumnya terbuat dari logam berkualitas lebih baik dan bagian dasar yang lebih tebal. Pertimbangkan pula resep keluarga yang memerlukan  ruang dalam panci presto lebih dalam atau besar.

Selain itu, kebiasaan Anda menggunakan panci bergagang atau timer untuk mengingatkan. Tentukan pilihan terbaik berdasarkan kebutuhan dan keunggulan yang dimiliki panci presto, bukan sekadar harga dan tampilan.

Perhatikan Jenis Bahan

Panci presto sangat berguna dalam proses memasak bahan makanan sehingga menghasilkan masakan dengan tekstur daging atau bahan yang lebih empuk. Namun tak semua bahan makanan dapat dimasak dengan panci presto.

Beberapa bahan seperti ikan atau sayuran hijau tak cocok dimasak dengan panci presto karena akan hancur.

Namun Anda tetap dapat memasak ikan dengan panci presto, misalnya dengan memasukkan ikan dalam bumbu yang mendidih tanpa tekanan.

Setiap resep memasak dengan panci presto disesuaikan dengan bahan dan hasil akhir yang ingin didapat.

Perhatikan lama memasak dengan panci presto, bagaimana memanfaatkan cincin gas yang berbeda, serta bagaimana mempertahankan tekanan yang naik-turun, sesuai resep memasak dengan panci presto. Dan, jangan lupa gunakan timer agar hasil masakan tidak terlalu lembek atau keras.

Laili Damayanti / BBC Good Food