Pemerintah Lamban Cari Korban Gempa, Begini Ekspresi Kemarahan Warga Nepal

By nova.id, Rabu, 29 April 2015 | 09:05 WIB
Pemerintah Lamban Cari Korban Gempa Begini Ekspresi Kemarahan Warga Nepal (nova.id)

Tabloidnova.com - Emosi warga Nepal diekspresikan dengan menggali dan menyingkirkan puing-puing menggunakan tangan kosong untuk mencari kerabat mereka yang hingga Selasa (28/4) belum ditemukan.

Sejumlah gempa susulan, kerusakan parah akibat gempa pertama, rapuhnya sarana pendukung, dan minimnya dana menyebabkan upaya pencarian korban di negara miskin itu lamban. Tidak ada alat berat yang bisa dipakai untuk menyingkirkan puing dan tanah longsor.

"Menunggu bantuan lebih menyiksa ketimbang melakukan ini sendiri," kata Pradip Subba (27), korban gempa Nepal yang mencari jasad kakak dan adik iparnya di balik serakan puing Menara Dharahara di Kathmandu, bersama sejumlah relawan. "Tangan kami kini satu-satunya mesin pencari," katanya.

Menara bersejarah dari abad ke-19 itu runtuh, Sabtu, akibat gempa dahsyat bermagnitudo 7,8. Ketika itu ratusan pelancong sedang berada di dalam. Sekitar 153 orang tewas tertimbun, termasuk kakak dan adik ipar Subba.

Hingga Selasa, korban tewas lebih dari 4.300 orang dan sekitar 7.600 orang terluka akibat bencana itu. Perserikatan Bangsa- Bangsa menyebut, terdapat 8 juta penyintas gempa. Mereka tersebar di 39 distrik di Nepal. Dua juta orang di antara mereka paling menderita karena tinggal di 11 distrik yang paling parah terdampak gempa.

Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala mengatakan, tantangan terberat adalah mengirimkan bantuan ke daerah terparah diguncang gempa. Ia menambahkan, jumlah korban tewas gempa Nepal mungkin bisa mencapai 10.000 orang karena banyak daerah belum bisa dijangkau.

Sumber: Kompas.com