TabloidNova.com - Mungkin istilah ini masih terdengar asing bagi sebagian orang. Tapi, kini di luar Indonesia mulai banyak calon pengantin yang tertarik mengadakan acara pernikahan berkonsep green wedding. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan ketersediaan layanan jasa green wedding bagi para calon pengantin tanpa mengorbankan impian dekorasi atau pengeluaran tambahan.
Green Wedding atau pernikahan hijau sendiri berarti pernikahan yang mengusung semua keperluan baik barang maupun bahan eco-friendly atau ramah lingkungan. Pendiri situs MyRegistry yakni Nancy Lee berbagi tips bagaimana memulai pernikahan berkonsep greenify.
Undangan
Cinta lingkungan bisa diwujudkan lewat pernikahan tanpa kertas. Bentuk kartu undangan indah, unik serta desain yang menarik tetap bisa diwujudkan walau berkonsep paperless seperti yang banyak dilakukan calon pengantin di Amerika. MyRegistry menawarkan inovasi untuk customize e-card pernikahan yang lengkap dan sama persis dengan sebuah kartu undangan. E-card ini dapat dikirim tidak hanya oleh mempelai wanita, namun juga mempelai pria.
Per tahun 2013, semakin banyak pasangan menciptakan undangan halaman pernikahan dalam bentuk rincian acara yang diperlukan secara online atau digital. Selain memotong biaya percetakan undangan, cara ini mampu menghemat segala informasi seperti peta lokasi, dan informasi penting lainnya yang ingin disampaikan. Solusi ini sederhana, namun bermanfaat bagi lingkungan dan menghemat biaya pernikahan Anda.
Suvenir
Tinggalkan suvenir yang hanya makin merusak lingkungan. Beralihlah pada suvenir ramah lingkungan seperti halnya di Superstore yang menyediakan piring kaca daur ulang dari Viva Terra, seprai organik dari Bambeco, dan handuk mandi bebas zat klor dari Gaiam atau kalender dan bingkai foto bebas karbon.
Dekorasi ruangan
Menjaga lingkungan bisa dilakukan saat Anda mendekorasi ruangan pesta pernikahan. Gunakan penghias ruangan imitasi seperti balon, pita, bunga, daun dan yang lainnya berbahan sutra. Selain tidak menghemat biaya membeli bunga dan tanaman asli, Anda pun bisa membatasi limbah seusai acara pesta pernikahan.
Ridho Nugroho / Sumber: Sheknows