Dokter, saya (29) ibu seorang anak perempuan usia 2 tahun yang beberapa minggu lalu melahirkan anak kedua, juga perempuan. Saat mengandung anak pertama saya benar-benar merasa fit, bahkan rasanya lebih sehat dibanding sewaktu belum hamil. Saya nyaris tak mengalami keluhan apa pun sepanjang kehamilan.
Hanya saja pada kehamilan kedua justru sebaliknya. Selera makan saya payah: makan sedikit meski sudah saya paksa-paksa. Minum susu pun rasanya ogah karena selalu malah pengen muntah. Mungkin ini, ya, Dok yang menyebabkan bayi pertama saya lahir sehat dengan berat 3,5 kg dengan panjang 52 cm. Sedangkan anak kedua cuma 3,2 kg dengan panjang 50 cm yang 3 hari setelah lahir terpaksa dirawat karena terkena sakit kuning.
Saya sedih tak bisa membawanya pulang. Ia dirawat selama 16 hari karena kadar bilirubinnya dari hari ke hari makin meninggi dan sempat mencapai angka 19,6. Dok, saya juga jadi stres karena gara-gara lelah fisik harus bolak-balik RS dan rumah menggunakan kendaraan umum, serta dibayangi rasa sedih tadi, ASI saya malah tak keluar sama sekali.
Masih memungkinkankah bagi saya untuk mengupayakan ASI membanjir seperti ketika menyusui anak pertama dulu? Makanan apa saja yang bisa membantu keinginan saya untuk memberikan ASI pada si kecil? O ya, Dok BB saya sebelum hamil 48 kg dan menjelang persalinan 55 kg untuk tinggi 157 cm. Apakah kenaikan BB yang sedikit ini yang ikut berpengaruh anak saya terkena kuning? Atas jawaban/penjelasan Dokter saya ucapkan banyak terima kasih.
Anastasia - Jakarta
Ibu Anastasia di Jatinegara, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri karena kondisi di awal-awal persalinan tak memungkinkan Anda untuk selalu dekat dengan putri kedua. Menurut data berat dan tinggi badan sebelum hamil, sebetulnya keadaan gizi Ibu baik/normal, lo. Indeks massa tubuh berada di antara 18,525.
Walaupun kenaikan berat badan Ibu selama hamil tidak mencapai 10 kg, namun bayi Ibu mempunyai berat dan panjang lahir yang normal. Sementara meningginya kadar bilirubin bayi Ibu sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit disebabkan karena belum berfungsinya sel-sel hati secara normal.
Saya bisa merasakan kecemasan dan kerepotan Ibu harus bolak-balik ke rumah sakit, hingga tidak menghiraukan kondisi badan Ibu yang masih lemah setelah proses melahirkan. Akibatnya, ASI tidak keluar sama sekali. Jangan kelewat khawatir, Bu. Sebaiknya rangsang kembali produksi ASI Anda dengan cara memompa payudara Ibu untuk menggantikan rangsang isap dari mulut bayi. Rangsangan tersebut dapat mengaktifkan kembali produksi ASI. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalori dan protein serta sayur dan buah sebagai bahan produksi ASI.