Tetaplah Aktif Agar Tetap Hidup

By nova.id, Rabu, 14 Agustus 2013 | 07:43 WIB
Tetaplah Aktif Agar Tetap Hidup (nova.id)

Tetaplah Aktif Agar Tetap Hidup (nova.id)

"Foto: Tabloidnova.com "

Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan jurnal kedokteran Inggris, Lancet (2008), aktivitas fisik menyebabkan kematian pada  hampir 5,3 juta orang di seluruh dunia (masalah aktivitas fisik tumbuh dalam proporsi pandemi).

Dr Michael Joyner, ahli fisiologi di Mayo Clinic, menuliskan kekhawatirannya mengenai hal ini dalam The Journal of Physiology. Ia mengatakan, kurangnya aktivitas fisik dan atau kurangnya latihan harus diperlakukan seolah-olah itu adalah kondisi medis.

Joyner mengatakan, dampak tubuh pasif pada kesehatan manusia telah muncul dalam komunitas medis setidaknya 10 tahun terakhir.

"Kami melihat semua latihan, aktivitas, atau kegiatan, semuanya salah," katanya. "Sebenarnya, keadaan normal adalah keadaan aktif dan begitu banyak penyakit berkaitan dengan gaya hidup dan penyakit kronis berakar melalui aktivitas fisik."

Menurut Joyner, orang yang pasif secara simultan cenderung mendorongnya makan terlalu banyak (spiral kematian/death spirals). Sebagai contoh, ia menunjukkan, alih-alih membiarkan anaknya main di luar, banyak orangtua yang menyuruh anaknya duduk di depan TV atau bermain video game. Atau, bukannya mendorong anak berjalan atau naik sepeda ke sekolah, mereka mengantarkan mereka dengan mobil.

Banyak juga orang dewasa yang terjerumus dalam gaya hidup seperti ini. Misalnya, mereka yang bekerja di lingkungan perkotaan, wilayah yang memang sulit untuk menjadi aktif secara fisik sepanjang hari.

Kondisi ini memungkinkan Anda memiliki tubuh yang bermasalah. Sebut saja, diabetes, hipertensi, obesitas, penyakit jantung, stroke, dan depresi. Penyakit ini telah mempengaruhi masyarakat negara maju dan yang dalam transisi ekonomi.

Jika tidak tindakan pencegahan, orang akan mendapatkan penyakit yang lebih serius, seperti ginjal dan masalah pembuluh darah.

Cara mengatasinya adalah hanya dengan meningkatkan aktivitas fisik masyarakat, bukan obat. Dan tiap negara harus mengambil tindakan dalam hal ini. Misalnya dengan mendorong pengembangan program rehabilitasi formal termasuk terapi kognitif dan perilaku inovatif.

"Cara termudah untuk melakukan itu," kata Joyner, "adalah dengan melakukan jalan cepat (atau cukup jalan santai) di luar rumah selama 30 menit dalam lima kali seminggu."

Jika Anda merasa sulit melakukannya, pecah sesi menjadi tiga segmen masing-masing 10 menit.

Yuk, aktifkan tubuh Anda sebelum sakit!

Ester