Apakah Anak Anda Siap Berkencan?

By nova.id, Rabu, 6 Maret 2013 | 00:27 WIB
Apakah Anak Anda Siap Berkencan (nova.id)

Apakah Anak Anda Siap Berkencan (nova.id)

"Ilustrasi "

"Pada usia ini, ketika anak-anak menggunakan label 'kencan' sebenarnya mereka tidak siap untuk berinteraksi secara langsung dengan pasangannya, duduk bersama saat makan siang atau istirahat," kata Dale Atkins, PhD, seorang terapis keluarga di New York. Mengapa? Karena, "Sebagian besar aktivitas yang terjadi layaknya komunikasi yang terjadi antar kelompok teman."

Untuk anak kelas 8, misalnya, kencan mungkin berarti berbicara di telepon dan nongkrong bersama, itupun kadang dilakukan dalam kelompok. Oleh anak-anak yang sekolahnya lebih tinggi, mereka lebih mungkin mengembangkan romantisme yang serius.

Apa alasan berkencan?

Pertama, perhatikan apa yang membuat kencan tampak berarti bagi anak. Kedua, kemudian bicarakan tentang hal itu dengan anak.  Bagaimana cara membicarakannya dengan anak, Michelle Anthony, PhD, seorang psikolog perkembangan dan terapis belajar di Denver menunjukkan sebuah kalimat pembuka seperti ini: "Sekarang ini banyak sekali anak-anak yang membicarakan soal kencan. Bagaimana menurutmu?"

Ketiga, jika Anda tidak bisa mengatakan apa arti kencan kepada anak, cobalah mendiskusikannya seperti yang ditampilkan di TV atau film yang sesuai dengan usianya.

Fokus pada Kematangan Emosional daripada Usia

Ini bukan hanya tentang usia anak Anda. Sebagai orang tua, sudah sepatutnya Anda mencari tahu apakah anak Anda sudah siap untuk berkencan.  Ada beberapa yang juga harus diperhatikan untuk mengetahui apakah anak sudah siap untuk berkencan.

Pertama, bagaimana mereka merespon ketika Anda memulai percakapan tentang kencan. Memang hal ini tidak akan membuat Anda berdua nyaman. Dan jika Anda melihat ketidaknyamanan itu pada anak, bahkan sampai ia marah atau berusaha keras untuk menghentikan pembicaraan, itu pertanda anak belum siap untuk membicarakan masalah ini, juga jaminan kalau anak sebenarnya belum siap dan tidak terburu-buru untuk mulai berpacaran. Sebaliknya, jika mereka menjawab pertanyaan Anda dan tampak bersemangat, Anda dapat mengarahkan pembicaraan ke arah untuk meyakinkan mereka bahwa perasaan ini adalah normal.

Kedua, selidiki  juga apakah anak siap untuk terhubung dengan seseorang? Apakah mereka hanya berusaha untuk bersaing dengan teman-teman mereka? Apakah mereka percaya diri dan mampu mengurus diri sendiri? Apakah mereka memberitahu Anda jika ada sesuatu yang tidak beres? Apakah mereka terlihat lebih dewasa secara fisik daripada emosional mereka?

Apakah Anda Siap?

Anda mungkin tidak menyukai gagasan anak untuk berkencan, tapi jangan mencoba untuk berpura-pura hal itu tidak atau sedang terjadi. "Orang tua bisa sangat tidak nyaman ketika anak mereka menjadi lebih dewasa. Mereka selalu berharap anak-anak teruslah menjadi  anak-anak "

Arahkan pikiran dan sikap Anda dengan membimbing dan mendukung anak. Anda tentu tidak ingin mereka mempelajari hal-hal mendasar mengenai "kencan" dari teman sebaya atau media, kan. Semakin banyak Anda berbicara dengan anak-anak tentang bagaimana dan seperti apa menjalin hubungan yang sehat dengan seseorang, semakin kecil mereka mengalami "masalah" atau "kesalahan" ketika menjalin hubungan dengan seseorang. Ester Sondang