Keputihan Kok Warna Cokelat?

By nova.id, Minggu, 6 Juni 2010 | 17:45 WIB
Keputihan Kok Warna Cokelat (nova.id)

Dokter yang terhormat, saya (28) sedang merencanakan kehamilan anak kedua. Sebulan yang lalu saya menghentikan minum pil KB.Tapi akhir-akhir ini saya sering keputihan, kadang berwarna putih bening, kadang putih kekuningan tapi tidak berbau. Dalam seminggu terakhir malah dua kali mengalami semacam keputihan berwarna cokelat, sedikit berlendir, dan agak berbau.

Apakah keputihan itu karena dihentikannya pil KB atau karena pil penunda haid mengingat sebulan lalu saya sempat minum pil tersebut untuk keperluan ibadah umroh. Apakah keputihan berwarna cokelat merupakan vlek haid karena tanggal 25 tersebut merupakan siklus haid saya? Ataukah karena adanya penyakit tertentu pada alat reproduksi saya? Terus terang saya sungguh khawatir Dok. Atas jawaban Dokter, saya ucapkan terima kasih.

Rahayu - Cirebon

Pemakaian kontrasepsi atau obat-obat yang mengandung hormon akan berinteraksi dengan sistem hormonal tubuh. Misalnya suntik KB akan menekan fungsi indung telur dan kelenjar hipofisis (ada di daerah kepala) sehingga terjadi gangguan produksi hormon wanita. Akibat terganggunya produksi hormon tersebut, selaput lendir rahim (endometrium) juga ikut terganggu. Selaput lendir rahim akan tumbuh bertambah tebal sesuai siklus haid dan luruh pada saat menstruasi.

Akibat gangguan hormonal, selaput lendir rahim tersebut menjadi tipis dan ketebalannya tidak teratur, akibatnya terjadi perdarahan bercak yang lama atau sama sekali tidak mendapat haid. Adanya darah di dalam vagina merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman-kuman. Infeksi di vagina, misalnya akibat jamur akan menimbulkan rasa gatal, keputihan yang berbau, berwarna putih hingga kuning kental, dan bila parah akan disertai keluarnya bercak darah.

Dokter akan mengambil cairan vagina Ibu untuk mencari penyebab gangguan haid tersebut serta melakukan USG transvaginal untuk menilai organ kandungan bagian dalam. Adanya kista indung telur, tumor jinak rahim (mioma uteri) yang menekan rongga rahim, atau polip dapat menimbulkan gangguan haid. Pengobatan yang rasional dan benar berdasarkan ditemukannya penyebab dari gangguan tersebut. Bila di Cirebon tidak ada fasilitas untuk biakan kuman dan uji kepekaan obat, sebaiknya Ibu ke Jakarta atau Bandung.