"Bagi mereka yang menjalankan puasa, vitamin neurotropik sebaiknya dikonsumsi pada saat sahur agar mencukupi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan saat menjalankan puasa," kata Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K), yang juga konsultan neurologis dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM
Vitamin neuritropik terdiri dari vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12 yang lebih banyak. Vitamin neurotropik berfungsi menjaga dan menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf dan memberikan asupan yang dibutuhkan supaya saraf dapat bekerja dengan baik.
Vitamin ini juga terlibat dalam metabolisme energi sel, sehingga dapat dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit. Asupan vitamin B12 yang lebih banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh karena vitamin B12 yang masuk ke tubuh hanya diserap kurang dari 2% asupannya.
Pada kasus tertentu, penderita neuropati diabetes di bulan puasa harus tetap mengonsumsi makanan yang rendah kadar gulanya. Hal ini karena kadar glukosa darah perlu dikontrol dengan baik.
Diusahakan untuk mencapai angka di bawah 130 mg/dl saat sesudah puasa delapan jam, atau sesudah makan di bawah angka 180 mg/dl, dan angka HbA1c di bawah angka 7%. "Untuk mencegah neuropati, hindari juga konsumsi makanan berlemak dan olahraga teratur, serta konsumsi vitamin yang mengandung B1, B6 dan B12," lanjut Luthy.
Hasto