Sukses Memantau Anak Tanpa Hilangkan Kepercayaan

By nova.id, Selasa, 26 Februari 2013 | 04:52 WIB
Sukses Memantau Anak Tanpa Hilangkan Kepercayaan (nova.id)

Sukses Memantau Anak Tanpa Hilangkan Kepercayaan (nova.id)

"Ilustrasi. Foto: Adrianus Adrianto/NOVA "

Dikatakan, cara memonitor anak harus tetap berdasar pada kepercayaan dan hubungan kasih sayang yang tak putus dengan anak. Jika Anda memiliki hubungan komunikasi dan koneksi sehari-hari  yang baik, anak mungkin mudah berbagi apa saja yang dilaluinya setiap saat.  Dan, berikut beberapa ide agar sukses memonitor anak  tanpa harus melukai kepercayaan mereka.

·   Ketika anak Anda mulai percakapan, hentikan apa yang sedang Anda lakukan. Mulailah  secara aktif mendengarkan anak. Ini mengirimkan pesan jika Anda tertarik pada apa yang terjadi dalam hidup anak.

·   Kenali teman anak  dan beri mereka ruang di rumah sehingga ini juga membantu Anda tetap bersahabat dengan mereka juga anak Anda sendiri.  Dengan demikian, Anda juga dapat memantau tanpa harus selalu  bertanya. Jika perlu, jalinlah komunikasi dengan orang tua  teman anak  untuk dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak Anda dan teman-temannya, serta mempermudah Anda melacak aktivitas mereka.

·   Jika Anda memiliki harapan tentang kebiasaan normal anak, ini perlu ditanamkan selagi mereka masih muda. Dan, mereka  akan membawa aturan ini hingga mereka beranjak dewasa. Misalnya, anak akan lebih cenderung  menerima  'kemana dia boleh pergi'  dan 'kapan dia harus pulang' sebagai kebiasaan,  jika ini diberikan sejak di awal periode remaja.

·   Duduk  bersama dalam makan malam keluarga sesering mungkin, dapat menjadi kesempatan yang baik bagi semua orang untuk berbincang tentang hari dan apa yang akan terjadi.

·   Sadari setiap perubahan sikap atau tindak-tanduk anak karena ini dapat menjadi cara mudah adanya perubahan dalam diri anak atau anak sedang memiliki masalah. Selanjutnya, jangan terlalu mendesak anak bercerita langsung. Tunggulah hingga anak merasa nyaman membicarakan masalahnya.

·   Jalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah. Cobalah kerap berbic ara  tentang progres sekolah anak, pekerjaan rumah, dan tenggat waktu kurikulum, tanpa harus menerapkan mikromanajemen pada anak. Hal ini lebih mudah dilakukan jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan sekolah dan Guru anak.·   Jika Anda atau pasangan  tidak bisa menjemput anak pulang dari sekolah, mintalah anak  menelepon untuk memberi tahu Anda jika dirinya akan pulang sendiri. Ini adalah permintaan yang masuk akal.

·   Jika Anda menetapkan beberapa aturan dasar tentang apa yang dapat 'bebas' dilakukan  anak tanpa pengawasan waktu, Anda tidak  harus melihat bahu anak sepanjang waktu. Contoh: aturan dasar membatasi jam tayang anak, atau saat Anda bernegosiasi dengannya, atau mengharapkannya pulang tepat waktu di Sabtu malam.

·   Waspadai apa yang dibaca, ditonton di televisi  dan dilakukan di komputer oleh anak. Jagalah TV dan komputer  di daerah bersama (misal, ruang keluarga) untuk membantu pengawasan. Ini juga merupakan ide  baik mengingat Anda tak selalu bersama anak setiap hari.

·   Cobalah untuk tak melanggar kepercayaan anak  atau menyerang privasi nya. Namun perlu diingat, mungkin ada saat-saat ketika Anda perlu bertanya tegas untuk mengetahui beberapa informasi. Misalnya, 'Dimana kamu?' Atau 'Kemana Anda akan pergi?'.

Laili/ dari berbagai sumber