Pijat Penuh Khasiat (2)

By nova.id, Jumat, 2 November 2012 | 07:36 WIB
Pijat Penuh Khasiat 2 (nova.id)

Tahu Kapasitas

Meski dapat dilakukan kapan saja, Anda harus mengetahui kapan saatnya menghentikan pijatan dan menyesuaikan pijatan dengan kebutuhan serta ketahanan tubuh.

"Tidak benar jika ada yang bilang pijatan akan efektif apabila dilakukan selama satu atau dua jam. Saat Anda sudah merasa relaks, pijat harus dihentikan," urai Hesti.

Jika tekanan atau durasi pijatan diberikan lebih dari yang diperlukan tubuh, tambah Hesti, tekanan pijatan dapat berefek pada pembuluh darah. Akibatnya, bisa terjadi risiko pembengkakan yang mungkin saja berujung pada pecahnya pembuluh darah.

Meski demikian, jika Anda terlampau sering mengeluhkan pegal di salah satu anggota badan, lebih baik lakukan diagnosis untuk memastikan penyebab pegal dan linu pada tubuh. Apakah disebabkan oleh myalgia alias pegal otot, atau justru diam-diam terjadi pengapuran, penyempitan, atau penekanan saraf.

"Jika pegal terjadi sangat sering, perlu diteliti dulu penyebabnya karena setiap kasus membutuhkan penanganan yang berbeda. Jika memang nyeri otot biasa tanpa masalah lain, selain dengan pijat dapat juga dibantu juga dengan pengompresan air hangat," terang Hesti.

Sementara jika ternyata pegal atau nyeri diakibatkan oleh perubahan posisi tulang yang diakibatkan oleh terlalu lama duduk atau tidur dalam posisi sama, maka pegal dan nyeri yang Anda alami membutuhkan cara penanganan yang berbeda pula.

Awas Pengapuran!

Pernahkah Anda menekan bagian tubuh yang terasa pegal hingga menimbulkan bunyi? Kebiasaan ini mungkin membuat Anda merasa "puas" karena pegal-pegal yang dirasakan tiba-tiba "hilang". Padahal, kebiasaan kecil seperti melipat dan menekan kelima jari tangan atau leher hingga menimbulkan bunyi ini ternyata berdampak bahaya, lho!

Hesti menegaskan, kebiasaan ini justru dapat mempercepat terjadinya pengapuran pada tulang karena ligamen atau jaringan ikat pada persendian menjadi tidak elastis. "Pengapuran adalah tumbuhnya jaringan baru pada tulang. Sebenarnya gejala ini bersifat degeneratif, namun jika stimulasi seperti menekan tulang hingga bunyi tersebut sering dilakukan, maka pengapuran dapat terjadi lebih cepat," kata Hesti.

Jadi, berhati-hatilah sebab pegal bisa saja "hilang" tapi jika Anda sudah dihinggapi pengapuran tulang, anggota tubuh tersebut justru menjadi lebih mudah merasa nyeri atau pegal.

 Annelis Brilian