Tips Hindari Diare

By nova.id, Rabu, 17 Oktober 2012 | 00:45 WIB
Tips Hindari Diare (nova.id)

Tips Hindari Diare (nova.id)

"Ilustrasi "

Kasus seperti yang dialami oleh bayi Dewi, sepertinya merupakan pemandangan yang jamak terjadi di Indonesia. Berdasarkan data yang tersaji dari UNICEF 2012, sekitar 20.000 anak di dunia meninggal akibat diare. Dan sekitar 32.000 anak meninggal akibat Pneumonia.  Kedua infeksi  ini memiliki kesamaan, yakni ditularkan melalui kontak langsung dari orang ke orang.

 "Sayangnya mereka membunuh lebih besar dari AIDS, malaria dan measless kombinasi," demikian diungkapkan DR. Valerie Curtis, B Sc., M Sc., Ph D.,  Direktur Pusat Penelitian The Hygiene Center London School of Hygiene and Tropical Medicine berdasarkan hasil penelitiannya terbarunya.

Pahami Peta Penularan

Sebelum melakukan upaya pemangkasan persebaran kuman penyebab diare, sebaiknya ketahui dahulu dari mana datangnya. Menurut dokter Valerie, penyebab utama diare adalah kotoran manusia. "Tak perlu menuding ini dan itu. Mari bicara jujur saja, penyebab diare utamanya dari kotoran manusia," ungkapnya.

Bagaimana mereka kemudian dapat  mencapai pencernaan manusia, ada beberapa media penyebar. Mulai dari cairan atau air, tempat atau permukaan, lalat dan tangan ke tangan.  Tiga dari media penyebar yakni cairan, permukaan dan lalat, menurut Valeria dapat dicegah melalui kebersihan penyajian makanan. "Sebaiknya setiap orang atau area harus ada kamar mandi yang memungkinkan kebersihan terjaga," ungkapnya. Sedang media penyebar yang terakhir, yakni tangan, dapat dicegah melalui kebiasaan cuci tangan pakai sabun.

Sabun Apa Saja

Mencuci tangan terbukti dapat menurunkan risiko diare hingga 47%. Fakta ini didapat berdasarkan hasil penelitian The Hygiene Center London School of Hygiene and Tropical Medicine yang dilaksanakan oleh tim dokter Valerie. Tentu saja, yang dimaksud di sini bukan sekedar mencuci tangan dengan air mengalir. Akan tetapi juga mencuci tangan dengan sabun.

Impak dari mencuci tangan dengan sabun dikatakan Valerie dapat menghentikan penyebaran diare. "Begitu pula, dapat menghentikan infeksi yang menyebar dari kontak langsung seperti kolera, typus, SARS, pandemik flu, serta kematian neonatal," ujar Valerie.

Lantas, haruskah mencuci tangan menggunakan sabun dengan anti kuman atau antiseptik? Valerie menegaskan, mencuci tangan tidaklah harus dengan sabun antiseptik, melainkan semua sabun. "Kalaupun menggunakan sabun antiseptik itu  untuk memberi tambahan saja," ungkapnya.

Sedangkan soal kebersihan dari sabun yang digunakan, seperti pada fasilitas umum dan rumah makan, Valerie menekankan sebaiknya lebih memperhatikan kebiasaan mencuci tangan. Jangan hanya mengkhawatirkan alat-alat kebersihan yang digunakan.Laili