Tak Punya Biaya, Pasien Ini Akhirnya Meninggal Dunia

By nova.id, Senin, 15 September 2014 | 08:59 WIB
Tak Punya Biaya Pasien Ini Akhirnya Meninggal Dunia (nova.id)

Tak Punya Biaya Pasien Ini Akhirnya Meninggal Dunia (nova.id)

"(ilustrasi: IST) "

TabloidNova.com - Malang benar nasib yang dialami oleh Sabina Nule. Karena tidak mampu membeli obat di apotek luar Rumah sakit Umum daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, akhirnya Sabina meninggal dunia, Minggu (14/9) sore. Sabina yang sebelumnya sudah dua minggu dirawat di RSUD Kefamenanu itu terpaksa pulang ke rumahnya, Selasa (9/9), karena tidak lagi memiliki biaya. Saat itulah kondisi kesehatan Sabina terus menurun.

Seperti informasi yang disampaikan Anggota DPRD Kabupaten TTU, Agustinus Siki kepada Kompas.com, setiap harinya Sabina hanya tidur sepanjang hari karena sulit makan maupun minum. Sabina sendiri sempat dirawat karena penyakit radang tenggorokan yang diidapnya. Setelah dirawat di Bangsal Wanita Kelas III selama dua pekan, Sabina harus pulang ke rumahnya di Desa Oelbonak, Kecamatan Bikomi Tengah, dalam kondisi kritis.

 "Kemarin sore sekitar pukul 15.00 Wita, saya mendapat kabar kalau Sabina telah meninggal dunia sehingga saya langsung ke rumahnya. Begitu saya sampai rumahnya, ternyata dia (Sabina) hidup kembali. Informasi yang saya peroleh dari suaminya bahwa Sabina meninggal selama kurang lebih 17 jam, dari pukul 04.00 WITA dinihari sampai pukul 21.00 WITA usai keluar dari rumah sakit," jelas Agustinus.

Menurut Agustinus lagi, selama dua minggu dirawat itu, setiap harinya Sabina selalu diberi resep oleh dokter yang obatnya hanya bisa dibeli di apotek luar rumah sakit. Karena tak memiliki cukup uang lagi, ia dan suami sepakat untuk pulang.

"Ini biasanya pasien rumah sakit kalau pulang rumah karena sudah sembuh dari penyakit. Tetapi di RSUD TTU, pasien yang kritis justru yang minta pulang dari rumah sakit. Sehingga kami minta pemerintah dalam hal ini pihak rumah sakit segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan ini karena kelangkaan obat di rumah sakit ini sudah berlangsung selama 9 bulan," tegas Agustinus lagi.

Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com