Mengunjungi Tempat Makan "Temaram" di Jepang

By nova.id, Senin, 8 September 2014 | 02:56 WIB
Mengunjungi Tempat Makan Temaram di Jepang (nova.id)

Mengunjungi Tempat Makan Temaram di Jepang (nova.id)
Mengunjungi Tempat Makan Temaram di Jepang (nova.id)

"Maid mengajak para pengunjung untuk bernyanyi bersama (foto: IST) "

TabloidNova.com - Di tengah hiruk pikuk ibukota Jepang, Tokyo, ada sebuah resto menarik yang patut Anda kunjungi. Restoran ini bernama Maidreamin, terletak di 4F, Kyoueki-sotokanda dai1 Building, 4-4-2, Sotokanda, Chiyoda-ku, Tokyo.

Setiap hari resto ini buka dari pukul 11 siang hingga 11 malam. Apa menariknya? Kalau bicara tampilan luar resto, sekejap tidak terlihat seperti tempat santap. Terletak di tengah kawasan Akihabara yang merupakan pusat komik, SEGA, kartun dan DVD di Tokyo, resto ini tak memiliki display langsung ke jalan. Anda harus memasuki pintu kecil gedung Kyoueki-Sotokanda dai dan naik ke lantai 1 dengan elevator yang sempit.

Tapi jangan heran ketika mulai masuk ke arena makan, banyak pria-pria muda duduk nyaman di dalam resto dengan panggung kecil tepat di tengah ruangan. Dan tentu saja, pelayan-pelayan berkostum maid nan cantik berseliweran melayani pelanggan.

Saat Anda pertama datang, jangan menunjukkan kamera atau handphone berkamera di depan resepsionis. Karena di sini, pengunjung dilarang keras memotret, mem-videokan, bahkan menyentuh pelayan-pelayan cantik. "No camera, no video, no touch!" ujar resepsionis kepada kami saat baru saja memasuki resto. Jika ingin berfoto bersama maid , Anda harus memesan foto bersama seharga 500¥ per pengunjung.

(Baca juga: Lima Kesalahan Turis yang Biasa Terjadi Saat Berkunjung ke Jepang)

Walau tak memiliki display menarik, resto ini salah satu yang terkenal di Jepang. Banyak remaja, pria dewasa, keluarga, juga wisatawan yang mem-booking tempat di resto ini. Jika tidak, Anda tidak akan kebagian tempat! Begitu pula, jangan pernah terlambat datang sesuai jadwal reservasi. Anda tidak akan ditoleransi untuk keterlambatan. Yang ada, Anda harus rela mengantri kembali.

Penasaran dengan daya tarik resto yang sedikit temaram di bagian dalam belum terlihat hal yang menarik selain para pelayan cantik berkostum. Pun ketika kami disodori daftar menu. Resto ini menyajikan paket nasi yang dicetak berbentuk beruang-beruang imut. Selebihnya, makanan yang disajikan tak ubahnya bento-bento yang ada di tanah air.  Menu ini dibanderol sekitar 1.000 ¥ sampai 1.500 ¥ per porsi.

Saat menunggu menu kami datang, tiba-tiba  lampu disko di atas panggung mini bergemerlapan. Salah seorang maid naik ke atas panggung, lengkap dengan sepatu bersol tinggi. Lalu, maid itu menari dengan energik di tengah panggung setinggi 30 cm yang hanya cukup untuk satu orang. Lebih mengagumkan lagi, salah seorang pengunjung yang menyewa kostum 'maid' (karena tengah berulang tahun) ikut berjoget di bawah panggung melengkapi gaya Sang Maid. Gayanya? Sudah tentu ala koreografi Jepang. Energik dan futuristik sekaligus. Menggunakan fluorescent light glow stick sambil berjoget, gaya remaja Jepang itu makin terlihat energik. Anda juga boleh menari bersama maid tersebut di pinggir panggung. Namun ingat, jangan sampai menyentuhnya, ya.

(Baca juga: Jepang Siap Bebaskan Visa untuk WNI)

Setelah beberapa saat, pesanan kami pun datang. Makanan diletakkan di depan pemesan dan... Maid menanyai kami dalam bahasa Inggris, "Mau panda atau beruang?" Sempat kebingungan, kami jawab saja panda. Ternyata, makanan yang disajikan masih diberi sentuhan akhir berupa gambar wajah panda di atasnya menggunakan saus tomat botol. 

Sungguh pengalaman yang menarik dan tak terlupakan.

Laili Damayanti