Bayi 1 Tahun Diduga Mengalami Kekerasan di Daycare

By nova.id, Jumat, 5 September 2014 | 03:32 WIB
Bayi 1 Tahun Diduga Mengalami Kekerasan di Daycare (nova.id)

Bayi 1 Tahun Diduga Mengalami Kekerasan di Daycare (nova.id)

"Tempat penitipan anak (ilustrasi: IST) "

Terkejut dan tak terima, mungkin itulah reaksi pertama yang dirasakan oleh Lisa (30), ibu muda yang mendapati bekas memar di pipi kiri anaknya. RAN (1) dititipkan ibunya di penitipan anak atau Baby Daycare Pertamina di Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat.

Jumat (29/8) lalu, Lisa pertama kali menyadari bekas memar di pipi RAN tersebut.

Lisa sendiri pernah mengadukan masalah ini ke pengelola daycare tersebut, tapi karena tidak kunjung mendapatkan respon, akhirnya Lisa melapor ke Polres Jakarta Pusat, Selasa (2/9) lalu.

Kasat SPK Polres Jakarta Pusat, Kompol Aslan, membenarkan laporan Lisa tersebut. "RAN yang berumur satu tahun dua bulan memang alami luka memar. Luka tersebut di bagian pipi dan sempat dibawa keluarganya berobat ke klinik. Saat itulah, ibu kandung bernama Lisa ini melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian," ujar Aslan kepada Kompas.com.

Awalnya, Lisa ingin menjemput RAN di daycare usai jam kerja di sore hari. Tapi ia memperhatikan ada bekas memar di pipi RAN. Lisa langsung melaporkan bekas itu ke suster yang bertugas. Alangkah kagetnya Lisa saat suster yang bersangkutan menjawab bahwa anaknya jatuh dari kereta dorong. "Ibu ini karena panik dan curiga, melaporkan hal itu ke kantor polisi," jelas Aslan.Menanggapi laporan Lisa tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menyebutkan bahwa polisi telah memeriksa empat orang, yakni ibu korban, nenek korban, baby sitter dan satpam di tempat penitipan bayi.

 "Selanjutnya yayasan akan diperiksa juga. Kami lakukan pemanggilan berkaitan aturan cara perawatan bayi yang diajarkan kepada karyawan. Lalu soal rekrutmen karyawannya seperti apa, pelatihannya seperti apa. Ini adalah bagian dari pertanggung jawaban yayasan," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/9).

Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com